PEMBUATAN MINYAK KACANG TANAH DENGAN MEMANFAATKAN TEKNOLOGI FERMENTASI TEPAT GUNA

LAPORAN PRAKTIKUM
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP

PEMBUATAN MINYAK KACANG TANAH DENGAN MEMANFAATKAN TEKNOLOGI FERMENTASI TEPAT GUNA




BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Stabilisasi harga barang-barang kebutuhan pokok termasuk di dalamnya minyak goreng merupakan salah satu dari sekian rupa program kebijakan pemerintah yang secara tidak langsung dilakukan dalam upaya menjaga standar kelayakan hidup masyarakat. Produk minyak goreng menjadi salah satu barang yang penting untuk dikendalikan pemerintah karena menyangkut kepentingan masyarakat banyak. Berdasarkan estimasi statistik tahun 2007, rata-rata konsumsi minyak goreng per kapita di Indonesia mencapai 10,4 kg per tahun.
Fenomena beberapa tahun terakhir terkait dengan gejolak harga CPO dunia, secara faktual mempengaruhi terjadinya gejolak harga minyak goreng dipasar domestik. Melambungnya harga CPO dari kisaran harga US$ 600/ton pada bulan Februari 2007 menjadi US$ 1.300/ton pada minggu I bulan Maret 2008 menjadi alasan logis yang menjelaskan melambungnya harga minyak goreng sawit di pasar domestik ketika itu dari kisaran harga Rp 7.000/kg pada bulan Februari 2007 menjadi Rp 12.900,- per kg pada bulan Maret 20081. Hal ini dapat dijelaskan karena 80% biaya produksi pengolahan minyak goreng sawit merupakan biaya input (bahan baku) CPO2. Namun demikian, ketika terjadi penurunan harga di pasar input (CPO), harga minyak goreng pada pasar domestik diindikasikan tidak meresponnya secara proporsional. Fenomena inilah yang melatarbelakangi dugaan terjadinya perilaku ataupun praktek persaingan usaha tidak sehat yang dilakukan oleh para pelaku usaha minyak goreng di Indoensia (sehingga mengkondisikan harga minyak goreng relatif tetap tinggi meskipun variable input (CPO) telah mengalami penurunan harga yang signifikan). Oleh karena itu. Pemerintah harus segera mencari solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Indonesia adalah Negara dengan hasil pertanian yang cukup tinggi. Banyak tanaman produksi Indonesia yang dapat menghasilkan minyak, seperti tanaman biji-bijian.Salah satu hasil pertanian yang cukup banyak adalah kacang tanah. Kacang tanah dapat menghasilkan kandungan minyak sekitar 30%-60%. Selain Itu kacang tanah juga mengandung gizi yang cukupb tinggi. Namun perhatian terhadap kacang tanah serta potensinya untuk dijadikan minyak di Indonesia sangat rendah. Oleh karena itu, penulis bermaksud mengadakan eksperimen mengenai pemanfaatan kacang tanah dalam pembuatan minyak goreng nabati sebagai pengganti dari minyak goreng yang kini mulai langka.
(Tjahya Widayanti, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri Departemen Perdagangan ketika berdiskusi dengan KPPU; 2009)
1.2 Tujuan Penulisan Makalah
Dalam pembuatan makalah ini beberapa rumusan masalah diatas,maka penyusun dapat mengambil beberapa tujuan dari pembuatan makalah ini,yaitu:
1.3.1           Mengetahui kandungan-kandungan kacang tanah
1.3.2           Mengetahui alasan mengapa minyak kacang tanah dapat dimanfaatkan sebagai pengganti minyak goreng
1.3.3           Mengetahui keunggulan-keunggulan yang dimiliki kacang tanah
1.3 Rumusan masalah
Dengan mengacu pada Latar Belakang diatas,maka dapat di rumuskan hal-hal sebagai berikut:
1.2.1           Apa sajakah kandungan kacang tanah?
1.2.2           Mengapa minyak kacang tanah dapat dimanfaatkan sebagai pengganti minyak goreng?
1.2.3           Apa sajakah keunggulan minyak kacang tanah bila dibandingkan minyak goreng biasa?



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kandungan Kacang Tanah
Tanaman kacang tanah (Arachishipogea L) termasuk tanaman polong-polonganatau legium kedua terpenting setelahkedelai di Indonesia. Tanaman ini merupakansalah satu tanaman palawija jenisleguminoceae yang memiliki kandungan gizicukup tinggi antara lain protein, karbohidratdan minyak.Sekarang pemanfaatan kacang tanahmakin luas dari minyak nabati hingga selai.
Kandungan minyak yang terdapat di dalam kacang tanah cukup tinggi yaitu berkisarantara 40-50% dan merupakan minyak nabati yang bebas kolesterol. Karena kandunganminyaknya cukup tinggi maka kacang tanah merupakan sumber minyak yang penting. Minyak kacang tanah seperti juga minyak nabati lainnya merupakan salah satu kebutuhan manusia, yang dipergunakan baik sebagai bahan pangan (edible purpose) maupun bahan non pangan. Sebagai bahanpangan minyak kacang tanah digunakan untuk minyak goreng, bahan dasar pembuatan margarin mayonaise, salad dressing, mentega putih (shortening) dan mempunyai keunggulan bila dibandingkan dengan minyak jenis lainnya karena dapat dipakai berulang-ulang untuk menggoreng bahan pangan. Sebagai bahan non pangan, minyak kacang tanah digunakan dalam industri sabun, face cream, shavingcream, pencuci rambut dan bahan kosmetik lainnnya. Dalam bidang farmasi minyak kacang tanah dapat dipergunakan untuk campuran pembuatan adrenalin dan obat asma.
Minyak kasar hasil ekstraksi selalu mengandung asam lemak bebas sebagai hasilaktifitas enzim lipase terhadap gliserida selama minyak tersebut disimpan. Besarnyaasam lemak tersebut digunakan sebagai ukuran kualitas minyak. Makin besar asamlemak bebas yang terkandung dalam minyak tersebut maka kualitasnya makin rendah.
Minyak atau lemak yang disimpan pada kondisi penyimpanan yang tidak baik apabiladiolah atau dimanfaatkan akan dihasilkan minyak atau lemak dengan kandungan asamlemak bebas tinggi.


Berikut ini adalah kandungan minyak pada kacang tanah :

Peanut Oil
Nilai nurtrisi per 100 g (3.5 oz)
3.699 kJ (884 kcal)
0 g
100 g
17 g
46 g
32 g
0 g
0.01 mg (0%)
0 mg
0.0 mcg



2.2. Alasan Mengapa Kacang Tanah Dapat Digunakan Sebagai Pengganti Minyak Goreng
          Kacang tanah merupakan tanaman pangan berupa semak yang berasal dari Amerika Selatan, tepatnya berasal dari
Brazilia. Penanaman pertama kali dilakukan oleh orang Indian (suku asli bangsa Amerika). Di benua Amerika penanaman berkembang yang dilakukan oleh pendatang dari Eropa. Kacang tanah ini pertama kali masuk ke Indonesia pada awal abad 17, dibawa oleh pedagang Cina dan Portugis. Nama lain dari kacang tanah adalah kacang una, kacang jebrol, kacang Bandung, kacang Tuban dan kacang kole. Bahasa Inggris dari kacang tanah adalah peanut atau groudnut (Susanto, 2008).
Minyak mempunyai arti yang sangat luas, yaitu senyawa yang berbentuk cairanpekat pada suhu ruangan dan tidak larut dalam air. Berdasarkan sumbernya, minyak dibagi menjadi 2 macam, yaitu minyak bumi (mineral oils atau petroleum) dan minyak dari mahluk hidup (lipida atau lipids). Adapun minyak dari mahluk hidup terbagi lagi menjadi minyak nabati (vegetable oils) dan minyak hewani (animal oils). Minyak hewani lebih popular disebut dengan istilah lemak (fats) karena pada umumnya berbentuk padat pada suhu ruangan (Susanto, 2008). Minyak kacang tanah merupakan campuran ester dari gliserol dan asam lemak rantai panjang yang sering disebut trigliserida. Trigliserida terbentuk dari asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Minyak kacang tanah mengandung 76–82 persen asam lemak tak jenuh yang terdiri dari 40–45 persen asam oleat (C17H33COOH) dan 30–45 persen asam linoleat (C17H31COOH). Asam lemak jenuh sebagian besar terdiri dari asam palmitat (C15H31COOH), sedangkan kadarasammiristat (C13H27COOH) sekitar 5 persen. Kandungan asam linoleat yang tinggi akanmenurunkan kestabilan minyak. Kestabilan minyak akan bertambah dengan cara hidrogenasi atau penambahan anti-oksidan (Ketaren, 2008).
Struktur molekul trigliserida asam lemak pada kacang tanah. 



R1, R2, R3 adalah gugus alkil dari asam lemak kacang tanah.



BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

            Metode yang penyusun gunakan dalam pembuatan minyak berbahan kacang tanah ini adalah metode observasi. Dengan rincian alat, bahan, langkah-langkah sebagaimana berikut :
3.1 Alat :
§  Timbangan
§  Blender
§  Gelas Aqua
§  Kompor dan Panci
§  Sendok atau Spatula
3.2 Bahan :
§  Kacang Tanah ½ kg
§  2 gram fermipan
§  Gula
§  Air
3.3 Langkah-langkah Pembuatan Minyak :
1.      Menghaluskan kacang tanah kemudian menambahkan dengan 2 gelas air, kemudian memeras dan menyaring, kemudian mendiamkan santan hasil perasan selama kurang lebih 1 jam
2.      Setelah didiamkan akan terbentuk2 lapisan yaitu lapisan atas seperti busa (krim) dan larutan kental di bawahnya (skim) dan dari kedua lapisan kami mengambil krimnya sehingga diperoleh sebanyak 1 gelas aqua dan juga skim sebanyak 1 gelas aqua (skim yanng sudah diperoleh dapat digunakan dalam pembuatan stater)
3.      Menambahkan krim yang sudah diperoleh pada stater yang telah dibuat untuk difermentasikan dengan 1 gram fermipan selama 24 jam
4.      Mendidihkan hasil fermentasi yang sudah dilakukan selama 24 jam hingga terbentuk minyak. Dan dari percobaan ini akan diperoleh ½ gelas aqua minyak kacang tanah

3.4 Langkah-Langkah Pembuatan Stater :
1.      Membuat larutan gula dengan cara melarutkan 1 sendok makangula dalam 1/3 gelas air kemudian menambahkan dengan 1 gelas aqua skim dan didihkan selama 2 menit
2.      Mendinginkan larutan gula yang telah jadi kemudian difermentasikan dengan menambahkan 1 gram fermipan selama 24 jam
  
BAB IV
PEMBAHASAN dan ANALISIS DATA

Dari 0,5 kg kacang tanah, yang diproses melalui berbagai tahap dan bahan campuran lain, telah didapatkan hasil berupa minyak goreng sebanyak kurang lebih 20 ml. Hal ini membuktikan bahwa memang pembuatan minyak goreng itu adalah suatu hal yang rumit dan hanya dapat menghasilkan sedikit minyak. Maka dari itu, disarankan agar kita senantiasa menghemat penggunaan minyak kacang goring. Dan salah satu caranya adalah dengan menemukan bahan alternative pengganti kelapa sebagai bahan dasar pembuatan minyak goreng. Selain itu minyak dari kacang tanah memiliki fungsi yang sama dengan minyak goring yang terbuat dari kelapa, sehingga keberadaanya dapat menggantikan fungsi dari minyak kelapa.

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
            Dari uraian penjelasan, argumentasi, serta contoh dan fakta di atas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
5.1.1    Kandungan minyak pada kacang tanah lebih besar, yaitu sekitar 40%-60%.
            Molekul asam lemak pada minyak kacang tanah mampu membentuk trigliserida yang berfungsi mengikat minyak lebih banyak.
5.1.2    Selain itu, minyak dari kacang tanah dapat digunakan sebagai alternatif minyak goreng biasa yang sudah mulai langka.
5.1.3    Kandungan pada minyak kacang tanahpun juga tidak kalah penting dengan kandungan minyak pada kelapa sawit, dan lain sebagainya, sebagaimana tertera pada tabel pembahasan pada Bab II          
5.2 Saran
Dengan demikian, sampailah pada suatu saran berdasarkan kesimpulan tersebut di antaranya :
5.2.1    Masyarakat hendaknya selalu mengantisipasi maraknya krisis BBM yang berdampak pada langkanya minyak goreng.
5.2.2    Selain antisipasi, masyarakat di seluruh dunia harus serentak menjalankan program pemanfaatan Sumber Daya Alam berupa Minyak bumi yang kian menipis.
5.2.3    Pemerintah hendaknya selalu berfikir ulang setiap mengambil kebijakan atau kerja sama yang melibatkan minyak bumi.
5.2.4    Para pebisnis ritel, hendaknya mampu memanfaatkan minyak goring se ideal mungkin untuk mengantisipasi langkanya minyak goreng di kalangan masyarakat biasa.
5.2.5    Pebisnis hendaknya tidak hanya mengambil keuntungan besar, namun juga harus memerhatikan dampak yang ditimbulkan terhadap kelestarian lingkungan, langkanya BBM atau minyak goring apabila minyak bumi terus dieksploitasi.
           

Search This Blog

Powered by Blogger.

Labels

Popular Posts

Like Us