LAPORAN PRAKTIKUM: PEMBUATAN PEMBERSIH TOILET MEMANFAATKAN MIKROBA DAN URIN SAPI

LAPORAN PRAKTIKUM
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP

PEMBUATAN PEMBERSIH TOILET MEMANFAATKANMIKROBA DAN URIN SAPI






BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Sapi (Bison benasus L) merupakan ternak ruminansia besar yang mempunyai banyak manfaat baik untuk manusia ataupun tumbuhan, seperti daging, susu, kulit, tenaga dan kotoran. Selain itu urinenya juga bisa dimanfaatkan. Urine sapi (Bison benasus L) bisa digunakan sebagai salah satu bahan dasar dalam pembuatan pembersih toilet. Dengan campuran berbagai bahan yang lain.
Pembuatan pembersih toilet dari urine sapi (Bison benasus L) ini sangatlah mudah dan tidak membutuhkan waktu lama serta baik untuk menjaga kebersihan toilet dibandingkan dengan buatan pabrik. Bahan yang digunakan untuk membuat pembersih toilet ini juga mudah di dapat dan biayanya relatif murah. Dengan adanya pembuatan pembersih toilet ini masyarakat diharapkan mau mencoba membuat dan memakinya dalam kehidupan sehari-hari.
Produk yang dibuat ini mempunyai keunggulan tersendiri yaitu harganya murah, pembuatannya mudah, bahan mudah didapat, dan tidak membutuhkan waktu yang lama. Pembersih toilet ini mengandung mikroba yang dapat menghilangkan bakteri-bakteri yang ada di toilet.
Pembuatan pembersih toilet dari urine sapi (Bison benasus L) ini membutuhkan bahan tambahan lainnya agar urine berkomposisis kimia yag baik. Bahan tambahan ini seperti molase (tetes tebu), gula merah, terasi, probiotik sebagai indukan serta gula pasir. Tetes tebu digunakan  untuk fermentasi urine sapi (Bison benasus L) dan menyuburkan mikroba yang ada di dalam tanah, karena tetes ini mengandung bakteri Sacharomyces cereviceae.
Permaasalahan yang sering muncul adalah bahwa dimasyarakat kita masih kesulitan dalam menemukan pembersih toilet yang berbahan dasar organik namun memiliki kualitas yang tidak kalah dengan pembersih toilet yang berbahan dasar sintesis buatan pabrik. Maka dari itu pembuatan pembersih toilet berbahan dasar urin sapi merupakan suatu hal yang menarik untuk diangkat.
Maka dari pada itu, dengan melihat keadaan yang sekarang ini menjadikan salah satu daya tarik bagi penyusun untuk menyusun makalah ini selain untuk memenuhi tugas mata pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup.

1.2  Rumusan Masalah
Apakah urine sapi (Bison benasus L) dengan penambahan beberapa bahan seperti molase (tetes tebu), terasi, gula pasir, dan probiotik bisa dijadikan sebagai bahan dasar dalam pembuatan pembersih toilet k untuk meningkatkan kebersihan dan kesehatan toilet?
1.3  Tujuan
Untuk memanfaatkan urine sapi (Bison benasus L) untuk dibuat pembersih toilet untuk meningkatkan kebersihan dan kesehatan toilet, sebagai inovasi baru pembersih toilet berbahan dasar organik namun memiliki kualitas yang tidak kalah dengan buatan pabrik.
1.4  Manfaat
1.4.1             Memanfaatkan limbah petarnakan khususnya urine sapi untuk pembuatan pembersih toilet
1.4.2             Meningkatkan intensifikasi kebersihan dan kesehatan toilet dalam kehidupan masyarakat sehari-hari
1.4.3             Meningkatkan masyarakat untuk berwirausaha sendiri
1.4.4             Untuk perkembangan teknologi pertanian


BAB II
LANDASAN TEORITIS


2.1 Kandungan Gizi dan Manfaat Terasi

2.1.1 Sumber protein
           Selama ini udang rebon sering dikategorikan sebagai udangnya kaum marginal. Dibandingkan dengan udang lainnya, rebon jauh lebih murah harganya. Namun, dari nilai gizi, udang rebon tidak kalah dari jenis udang lain. Kandungan gizi terasi per 100 g dapat dilihat pada tabel.

          Seperti hewan air lainnya, udang rebon merupakan sumber protein hewani yang sangat baik. Seratus gram udang rebon segar mengandung protein sebesar 16,2 gram. Kandungan ini hampir sama dengan kandungan protein pada udang segar.
          Karena itu, anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan disarankan banyak mengonsumsi udang, termasuk rebon. Udang juga mengandung vitamin D yang sangat baik untuk pertumbuhan tulang.
          Protein merupakan salah satu zat gizi yang sangat diperlukan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tubuh. Protein berperan penting dalam pembentukan sel-sel dan jaringan baru tubuh untuk memelihara pertumbuhan dan perbaikan jaringan yang rusak.
          Pada anak-anak, protein sangat berperan dalam perkembangan sel otak. Pada orang dewasa, bila terjadi luka, memar, dan sebagainya, protein dapat membangun kembali sel-sel yang rusak.
          Protein juga bisa menjadi bahan untuk energi bila keperluan tubuh akan karbohidrat dan lemak tidak terpenuhi. Protein pada udang termasuk protein lengkap karena memiliki semua asam amino esensial.
          Pemanfaatan protein oleh tubuh sangat ditentukan oleh kelengkapan dan jumlah asam amino esensial yang terkandung di dalamnya. Semakin lengkap komposisi asam amino esensial dan semakin banyak jumlahnya, semakin tinggi manfaat protein tersebut di dalam tubuh.

2.1.2 Kaya Kalsium & Fosfor
             Keunggulan lain dari udang adalah kandungan kalsiumnya yang tinggi. Seratus gram udang rebon segar mengandung 757 mg kalsium, sedangkan dalam 100 gram udang rebon yang sudah dikeringkan sebanyak 2.306 mg. Dengan demikian, konsumsi udang rebon sangat baik untuk mencegah osteoporosis.
               Keunggulan lain dari udang rebon adalah kandungan fosfornya yang cukup tinggi. Banyak orang beranggapan bahwa tulang keropos terjadi karena kekurangan kalsium saja, sehingga dalam pencegahan atau pengobatannya hanya difokuskan pada konsumsi kalsium.
              Ini adalah mitos yang tidak benar. Kalsium baru bisa bermanfaat bila di dalam tubuh juga tersedia fosfor yang cukup untuk mengimbangi kalsium.
              Perbandingan konsumsi kalsium dan fosfor yang sangat ideal untuk mencegah tulang keropos adalah 2:1. Satu-satunya jenis pangan dengan rasio seperti itu adalah air susu ibu (ASI). Pada udang rebon segar, perbandingan kalsium dan fosfor adalah 2,6:1.
               Agar pemanfaatan kalsium pada udang rebon berlangsung optimal, konsumsi rebon harus diimbangi makanan yang kaya fosfor, seperti sayuran dan buah-buahan.
2.1.3 Sumber zat besi
              Selain baik untuk tulang, konsumsi makanan kaya kalsium juga dapat membantu mengontrol kadar kolesterol di dalam darah. Penelitian Margo A. Denke dari University of Texas Southwestern Medical Center, Dallas, Amerika Serikat, menunjukkan pemberian suplemen kalsium pada pria dapat menurunkan kolesterol jahat (LDL) hingga 11 persen bila dibandingkan dengan makanan yang berkalsium rendah.
            Meskipun demikian, peran kalsium akan menjadi optimal bila didukung sederetan cara lain untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Contohnya, konsumsi makanan berlemak rendah dan berserat tinggi, terutama sayuran dan buah-buahan.
            Udang rebon juga merupakan sumber zat besi yang sangat baik. Kadar zat besi per 100 gram udang rebon basah dan kering adalah 2,2 mg dan 21,4 mg. Zat besi sangat diperlukan tubuh untuk membentuk hemoglobin yang berperan sebagai pengangkut oksigen dalam darah.
            Kehadiran oksigen yang cukup sangat diperlukan untuk fungsi normal seluruh sel tubuh. Bila darah kekurangan oksigen, fungsi sel-sel di seluruh tubuh bisa terganggu.


2.2 Probiotik

            Probiotik berasal dari bahasa yunani pro bios yang berarti untuk kehidupan. Kuman ini banyak di dapat dalam keju dan susu fermentasi telah dikenal sejak zaman Yunani dan Romawi. Konon, masyarakat di zaman ini kerap menganjurkan pemberian probiotik pada anak dan orang yang baru sembuh dari sakit. Meski kerap dianggap mitos, pada kenyataannya masyarakat di zaman ini percaya akan khasiat probiotik dalam keju dan susu fermentasi.
            Probiotik adalah istilah yang digunakan pada mikroorganisme hidup yang dapat memberikan efek baik atau kesehatan pada organisme lain/inangnya beberapa contoh pada makanan suplemendiet yang mengandung bakteri berguna dengan asam laktat bakteri (lactic acid bacteria – LAB) sebagai mikroba yang paling umum dipakai. LAB telah dipakai dalam industri makanan bertahun-tahun karena mereka mampu untuk mengubah gula (termasuk laktosa) dan karbohidrat lain menjadi asam laktat. Ini tidak hanya menyediakan rasa asam yang unik dari dairy food fermentasi seperti susu fermentasi, tapi juga berperan sebagai penyedia, dengan cara mengurangi pH dan membuat kesempatan organisme merugikan untuk tumbuh lebih sedikit.
Probiotik seringkali direkomendasikan oleh dokter, dan, lebih sering lagi, oleh ahli nutrisi, setelah pengkonsumsian antibiotik, atau sebagai bagian dari pengobatan candidiasis. Banyak probiotik disediakan dalam sumber alaminya seperti Lactobacillus pada yoghurt dan sauerkraut. Beberapa mengklaim probiotik mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Pada awal abad ke-20, probiotik dianggap menguntungkan mempengaruhi tuan rumah dengan meningkatkan keseimbangan mikroba usus nya, sehingga menghambat patogen dan bakteri penghasil racun. Hari ini, efek kesehatan spesifik yang sedang diselidiki dan didokumentasikan termasuk pengentasan penyakit kronis inflamasi usus, pencegahan dan pengobatan patogen-induced diare, infeksi urogenital, dan penyakit atopik.
Bentuk yang paling umum dari probiotik adalah produk peternakan dan makanan probiotik. Bagaimanapun juga, tablet dan kapsul berisikan bakteri dalam kondisi dibekukan juga dapat ditemukan.
Beberapa probiotik umum meliputi berbagai spesies dari genera Bifidobacterium dan Lactobacillus seperti:




Ada pula satu spesies ragi yang digunakan sebagai probiotik:
Beberapa bakteri yang umum dipakai dalam produk tapi tanpa efek probiotik (bakteri yoghurt):
Beberapa bakteri lain disebutkan dalam produk probiotik:
Beberapa produk fermentasi mengandung asam laktat bakteri yang mirip walaupun sering belum dibuktikan memiliki efek probiotik atau kesehatan termasuk:
2.3 Molase
Molase adalah bahan utama di dalam pembuatan Penyedap rasa / MSG (MONOSODIUM GLUTAMAT) dan penggunaannya hingga 60% didalam MSG . Namun Tidak Aman Menurut Russell Blaylock penulis buku Excitotoxins – The Taste That Kills, MSG adalah excitotoxin yaitu zat kimia yang merangsang dan dapat mematikan sel-sel otak. Blaylock menyatakan bahwa MSG dapat memperburuk gangguan saraf degeneratif seperti alzheimer, penyakit Parkinson, autisme serta ADD (attention deficit disorder).
Biasa digunakan sebagai kandungan utama oleh produsen bumbu masak, zat molase (tetes tebu ) ternyata dapat membantu petani untuk mempercepat pertumbuhan tanamannya. Ini sudah dibuktikan. Namun belakangan ini, para peternak pun memanfaatkannya sebagai campuran ransum buat ternaknya ( entok, ayam buras, sapi dll ), dan terbukti ternaknya gemuk.

2.4 Gula Pasir
            Gula adalah satu istilah bagi sekelas kristalkarbohidrat yang boleh dimakan, terutama sukrosa, laktosa, dan fruktosa dicirikan oleh suatu rasamanis. Di dalam makanan, gula kebanyakan dirujuk hampir-hampir ekslusif merujuk kepada sukrosa, yang utamanya datang dari Gula tebu dan gula bit. Gula lain digunakan di dalam industri penyediaan makanan, tetapi ia biasanya diketahui oleh nama-nama yang lebih spesifik nama-namaglukosa, fruktosa atau gula buah, air gula jagung fruktosa tinggi, dll.

Jenis gula :

a.     Monosakarida

Monosakarida atau gula ringkas menyimpan tenaga yang boleh digunakan oleh sel-selbiologi. Gula ini mempunyai satu molekulsahaja.

b.    Disakarida

Sukrosa (kiri), salah satu disakarida glukosa, danfruktosa (kanan) yang merupakan molekul penting di dalam badan.
Disakarida merupakan dua molekul yang diikat melalui pemeluwapan:
  • Sukrosa yang terdapat dalam gula pasir merupakan gabungan satu molekul glukosa dengan satu molekul fruktosa.
  • Laktosa yang terdapat dalam gula susu merupakan gabungan molekul glukosa dengan molekul galaktosa.
  • Maltosa yang terdapat dalam gula malt merupakan gabungan dua molekul glukosa.
2.5 Kandungan Dalam Urin Sapi
            Siapa bilang air kencing sapi merusak lingkungan. Buktinya, sapi di Sumatra Barat (Sumbar), tepatnya di Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam. Air kencing dari satu ekor sapi mamp menyuburkan sekitar empat hektare sawah yang setiap hektarenya bisa menghasilkan enam hingga delapan ton padi atau gabah.Air kencing, ya tetap air kecing, yang keluar dari alat vital sapi,. Kandungan kimia urine sapi adalah N : 1,4 sampai 2,2 %, P: 0,6 sampai 0,7%, dan K 1,6 sampai 2,1. Namun sebelum keluar dari tubuh sapi itu, makanan sapi harus direkayasa dulu. Cara menggemukkan sapi ini dengan memberikan makanan jeram dicampur garam dan enzym Bossdext (Setiono Hadi, 2004)
            Sekarang ini sedang maraknya program GO GREEN yang mana semua produk khususnya yang dikonsumsi manusia diupayakan bersifat organik. Melihat peluang tersebut banyak kalangan (pengusaha, produsen, pedagang, dll) yang cepat-cepat beralih ke produk organik dengan memanfaatkan berbagai limbah untuk pembuatan pupuk organik.Selain untuk meningkatkan hasil pertanian baik untuk tanaman keras maupun lunak, pupuk organik sangat cocok digunakan dialam tropis ini, karena tidak meninggalkan residu di dalam tanah dan membuat tanah menjadi gembur. Residu yang bertumpuk didalam tanah dalam jangka waktu panjang akan merusak unsur hara didalam tanah yang berakibat tanah menjadi keras dan menggumpal.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Andi Putranto AT (2003) di Dusun Ngadong, Desa Girikerto, Kec. Turi, Kab. Sleman Yogyakarta bahwa dalam 100 ekor sapi dapat menghasilkan 1.500 liter sampai dengan 2.000 liter urine per hari. Berdasarkan hal tersebut maka jika terdapat 50.000 ternak maka terdapat potensi  kurang lebih 731.895 liter urine sapi per hari yang terbuang dan tidak dimanfaatkan. Itu baru urine yang dihasilkan dari ternak sapi belum dari ternak kuda, kerbau dan kambing.


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN


A. Tempat dan Waktu
1. Tempat
Penelitian ini dilaksanakan di depan kelas sebelas IPA 2 MAN Tlogo Blitar
2. Waktu
Penelitian ini dilaksanakan 2 minggu selama bulan Maret
B. Alat dan Bahan
Untuk memproduksi 20 L probiotik
Bahan :
1.     1 liter probiotik sebagai indukan. Pada pembuatan kali ini kami menggunakan produk minuman yakult yang mengandung L. casei Shirota strain, yang efektif mendorong pertumbuhan bakteri
2.      1 sampai 2 gelas (200-400 cc) molase atau tetes tebu bisa juga gula aren atau kelapa.
3.      250 gram terasi yang sudah dihancurkan.
4.      1 kg gula pasir.
5.      1 liter urin kelinci atau sapi.
C. Pelaksanaan percobaan
1.      Semua bahan diaduk sampai rata hingga larut, kemudian dimasukkan kedalam jerigen 20 liter dan ditambah air hingga penuh (jangan menggunakan air PAM)
2.      Menutup rapat ditempat yang teduh dan terlindung dari sinar matahari langsung
3.      Setelah 15 hari probiotik sudah dapat digunakan.
D. Percobaan Penggunaan
Setelah penbersih toilet berbahan dasar urin tersebut jadikami langsung mencobakan pembersih ini di toilet di MAN Tlogo Blitar, tepatnya di sebelah barat kelas XI IPA 4 dua minggu setelah proses pembuatan dilakukan, setelah proses fermentasi selesai pada saat pulang sekolah, tepatnya pada hari Kamis
Catatan :
Karena proses pembuatan secara anaerob, maka diusahakan 3 hari sekali atau pada saat jurigen plastik menggelembung karena desakan udara maka buka jerigen supaya gas dapat keluar, lalu tutup rapat kembali.
          Percobaan ini dilakukan menggunakan dua jurigen untuk satu kelas.


BAB IV
PEMBAHASAN

Setelah pembuatan pembersih toilet selesai hasilnya bagus. Urine sapi (Bison benasus L) sebelum difermentasi warnanya coklat kekuning-kuningan, baunya masih berbau khas urine, tetapi setelah difermentasi warnanya berubah, dan sudah hilang bau khas yang dimiliki oleh urine. Penulis sudah mencobakan pada salah satu toilet di MAN Tlogo Blitar, tepatnya di sebelah kelas XI IPA 4 dan ternyata hasilnya bagus. Toilet yang telah dibersihkan menggunakan pembersih berbahan dasar urin sapi ini menjadi lebih bersih, terlihat lebih sehat, dan pastinya terhindar dari serangan kuman-kuman jahat penyebab penyakit. Pembersih toilet ini juga dapat meningkatkan keuntungan bagi kita. Dengan menggunakan bahan dasar urin sapi kita sudah dapat memproduksi pembersih toilet dengan kualitas yang bagus untuk kita gunakan sendiri. Atau bahkan jika ada kemauan dari individu untuk dapat mengembangkan usaha pembuatan pembersih toilet berbahan dasar urin sapi ini akn lebih menguntungkan bagi kita. Karena dapat meningkatkan tingkat ekonomi dalam masyarakat. Membuka lapangan pekerjaan baru. Menyerap pengangguran.
Dari percobaan yang telah penulis lakukan membuktikan bahwa pembersih toilet dapat dibuat dengan bahan dasar urin sapi. Namun tidakdapat dilupakan harus ditambah dengan bahan-bahan lain seperti molase (tetes tebu) yang merupakan adalah bahan utama di dalam pembuatan, terasi yang kaya akan protein, probiotik yang dapat diperoleh dari produk minuman yakult sebagai indukan, gula pasir yang mengandung glukosa yang dapat diubah sebagai sumber energi mikroba saat difermentasi.
Dalam pembuatan pembersih toilet kali ini setiap bahan memiliki peran yang penting masing-masing. Urin sapi merupakan bahan utama dari percobaan kali ini. Molase dapat dijadikan sebagai perekat sekaligus sebagai penghasil energi. Terasi, pada dasarnya terasi adlah salah satu produk fermentasi, sehingga kaya akan mikroba, selain itu terasi juga banyak mengandung protein, sehingga banyakmenghasilkan senyawa N. Probiotik dari yakult, di dalam produk minuman yakult mengandung banyak bakteri L. casei Shirota strain yang efektif mendorong pertumbuhan bakteri. Serta probiotik sebagi pertahanan karena dapat membunuh bakteri jahat. Sementar itu pada proses pembuatanya terdapat bagian fermentasi yang berfungsi untuk memutasi gen dai mikroba, sehingga akan merubah makanan mikroba tersebut menjadi kotoran-kotoran, bakteri-bakteri, serta mikroorganisme yang terdapat di toilet. Fermentasi adalah salah satu dari jenis respirasi anaeob.

BAB V
PENUTUP

5.1  Kesimpulan
Di dalam menyusun lapora ini penulis memperoleh kesimpulan:
5.1.1  Limbah cair peternakan khususnya urine sapi (Bison benasus L) dapat digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan pembersih toilet dengan menambahkan bahan tambahan didalamnya seperti terasi, gula pasir, molase (tetes tebu), probitik yang berasal dari produk minuman yakult.
5.1.2  Dengan pembersih toilet dari urine sapi (Bison benasus L) ini mesyarakat dapat memanfaatkan limbah urine sapi (Bison benasus L) dari peternakan sapi (Bison benasus L)menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat serta memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
5.1.3  Dengan pembersih toilet dari urine sapi (Bison benasus L) ini masyarakat dapat meningkatkan penghasilan dan dapat berwirausaha
5.2 Saran
5.2.1  Harus ditingkatkan pengetahuan bioteknologi kita agar dapat menghasilkan produk baru yang bermanfaat bagi manusia.Dengan memanfaatkan sesuatu yang ada disekitar kita, tentunya yang alami.
5.2.2 Perlu diadakanya pembinaan Karya Ilmiah Remaja di MAN Tlogo Blitar secara berkelanjutan, untuk meningkatkan Ilmu pengetahuan.

5.2.3 Perlu adanya sosialisasilebih lanjut kepada masyarakat luas akan adanya pembersih toilet yang alami yang berbahan dasar dari urin sapi, sehingga masyarakat dapat menjadikan limbah urin sapi sebagai sesuatu yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari, serta dapat mengurangi penggunaan pembersi htoilet sintesis buatan pabrik yang dapat mencemari lingkungan

Search This Blog

Powered by Blogger.

Labels

Popular Posts

Like Us