1.1 TUJUAN
1.1.1
Memenuhi tugas ujian praktek mata apelajaran Fisika jurusan IPA
MAN Tlogo Blitar
1.1.2
Sebagai ajang untuk menciptakan alat peraga sederhana fisika
1.1.3
Mngaplikasikan Hukum Bernoulli dalam kegiatan sehari-hari
1.2 LANDASAN TEORITIS
1.2.1 Venturimeter
Alat ini dapat dipakai untuk mengukur laju aliran
fluida, misalnya menghitung laju aliran air atau minyak yang mengalir melalui
pipa. Venturimeter digunakan sebagai pengukur volume fluida misalkan minyak
yang mengalir tiap detik.
Venturimeter adalah sebuah alat yang bernama pipa venturi. Pipa venturi merupakan sebuah pipa yang memiliki penampang bagian tengahnya lebih sempit dan diletakkan mendatar dengan dilengkapi dengan pipa pengendali untuk mengetahui permukaan air yang ada sehingga besarnya tekanan dapat diperhitungkan. Dalam pipa venturi ini luas penampang pipa bagian tepi memiliki penampang yang lebih luas daripada bagian tengahnya atau diameter pipa bagian tepi lebih besar daripada bagian tengahnya. Zat cair dialirkan melalui pipa yang penampangnya lebih besar lalu akan mengalir melalui pipa yang memiliki penampang yang lebi sempit, dengan demikian, maka akan terjadi perubahan kecepatan.
Venturimeter adalah sebuah alat yang bernama pipa venturi. Pipa venturi merupakan sebuah pipa yang memiliki penampang bagian tengahnya lebih sempit dan diletakkan mendatar dengan dilengkapi dengan pipa pengendali untuk mengetahui permukaan air yang ada sehingga besarnya tekanan dapat diperhitungkan. Dalam pipa venturi ini luas penampang pipa bagian tepi memiliki penampang yang lebih luas daripada bagian tengahnya atau diameter pipa bagian tepi lebih besar daripada bagian tengahnya. Zat cair dialirkan melalui pipa yang penampangnya lebih besar lalu akan mengalir melalui pipa yang memiliki penampang yang lebi sempit, dengan demikian, maka akan terjadi perubahan kecepatan.
1.2.2 Hukum Bernoulli
Prinsip Bernoulli adalah sebuah istilah di dalam mekanika fluida yang menyatakan bahwa pada suatu aliran fluida,
peningkatan pada kecepatan fluida akan menimbulkan penurunan tekanan pada
aliran tersebut. Prinsip ini sebenarnya merupakan penyederhanaan dari Persamaan
Bernoulli yang menyatakan bahwa jumlah energi pada suatu titik di dalam suatu
aliran tertutup sama besarnya dengan jumlah energi di titik lain pada jalur
aliran yang sama. Prinsip ini diambil dari nama ilmuwan Belanda/Swiss yang
bernama Daniel
Bernoulli.
Dalam
bentuknya yang sudah disederhanakan, secara umum terdapat dua bentuk persamaan
Bernoulli; yang pertama berlaku untuk aliran tak-termampatkan (incompressible
flow), dan yang lain adalah untuk fluida termampatkan (compressible flow).
Aliran Tak-termampatkan
Aliran tak-termampatkan adalah
aliran fluida yang dicirikan dengan tidak berubahnya besaran kerapatan massa
(densitas) dari fluida di sepanjang aliran tersebut. Contoh fluida
tak-termampatkan adalah: air, berbagai jenis minyak, emulsi, dll. Bentuk
Persamaan Bernoulli untuk aliran tak-termampatkan adalah sebagai berikut:
di mana:
v = kecepatan fluida
h = ketinggian relatif terhadap
suatu referensi
p = tekanan fluida
= densitas fluida
Persamaan di atas berlaku untuk
aliran tak-termampatkan dengan asumsi-asumsi sebagai berikut:
·
Aliran bersifat tunak (steady
state)
·
Tidak terdapat gesekan (inviscid)
Dalam bentuk lain, Persamaan
Bernoulli dapat dituliskan sebagai berikut:
Aliran Termampatkan
Aliran
termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan berubahnya besaran
kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang aliran tersebut. Contoh
fluida termampatkan adalah: udara, gas alam, dll. Persamaan Bernoulli untuk
aliran termampatkan adalah sebagai berikut:
di mana:
=
energi potensial gravitasi per satuan massa; jika gravitasi konstan maka
= entalpi fluida
per satuan massa
Catatan: ,
di mana adalah
energi termodinamika per satuan massa, juga disebut sebagai
energi internal spesifik.
1.3 ALAT DAN BAHAN
1.
pipa paralon
2.
pipa L
3.
shock
4.
selang
5.
papan
6.
fluida( air pada pipa, minyak pada selang)
1.4 POSEDUR
1. alirkan
air melalui pipa L
2. lihat perbedaan ketinggian minyak pada selang
3. bagaimana tekanan pada pipa besar dan pipa kecil
4. bagaimana kecepatan alir air pada pipa besar dan kecil
menurut persamaan kontinuitas?
5. buat kesimpulan
1.5 CARA KERJA
Fluida
yang mengalir dalam pipa mempunyai massa jenis ρ. Kecepatan fluida mengalir
pada pipa sebelah kanan, maka tekanan pada pipa sebelah kiri lebih besar.
Perbedaan tekanan fluida di dua tempat tersebut diukur oleh manometer yang
diisi dengan fluida dengan massa jenis ρ’ dan manometer menunjukkan bahwa
perbedaan ketinggian permukaan fluida di kedua sisi adalah H.
Lubang
yang menuju ke kaki kanan manometer, tegak lurus dengan aliran udara.
Karenanya, laju aliran udara yang lewat di lubang ini (bagian tengah) berkurang
dan udara berhenti ketika tiba di titik 2. Dalam hal ini, v2 = 0. Tekanan pada
kaki kanan manometer sama dengan tekanan udara di titik 2 (P2). Ketinggian
titik 1 dan titik 2 hampir sama (perbedaannya tidak terlalu besar) sehingga
bisa diabaikan. Ingat ya, tabung pitot juga dirancang menggunakan prinsip efek
venturi. Mirip seperti si venturi meter, bedanya si tabung petot ini dipakai
untuk mengukur laju gas alias udara. Karenanya, kita tetap menggunakan
persamaan efek venturi.