OPININYA FIDA : JANGAN TERGESA, SUDAH DISIAPKAN DENGAN AKURAT


OPININYA FIDA: JANGAN TERGESA, SUDAH DISIAPKAN DENGAN AKURAT

Halloo everybody !
Setelah sekian lama terabaikan, akhirnya kuperhatikan lagi "Opininya Fida" dengan sepenuh hati.

Dalam tulisan kali ini, akan membahas sesuatu hal yang seringkali dicemaskan oleh sebagian besar, atau mungkin sebagian kecil atau hanya saya. Its Ok tidak masalah, jika hanya saya.
Yup, akan membahas tentang "pernikahan".

Apalagi sebentar lagi hari lebaran, waktu dimana meningkatnya topik tentang pernikahan dibahas di masayrakat luas. So untuk generasi 90' an sudah siap belum menghapi pertanyaan tersebut? (Jangan nodai silaturahmi, mari jaga hati !! )

Entah bagaimana ceritanya, di negara kita tercinta ini, usia seringkali dijadikan patokan untuk mengukur apakah seseorang sudah pantas mleangsungkan pernikahan atau belum. Padahal (menurut saya) sungguh naif yang hanya melihat umur sebagai indikatornya. Karena menikah bukan hanya masalah "udah umur nih", "itu temen seangkatanmu udah pada nikah, udah pada punya anak". Hmmmmm ya biarin cuyyy.

Karena (menurut pandangan saya sebagai orang biasa ), pernikahan ada suatu hal yang tidak bisa dianggap main-main, sesuatu hal yang harus dipertanggungjawabkan kepada Yang Maha Kuasa nantinya.

Untuk menikah pun membutuhkan berbagai macam persiapan (menurut saya). Karena bukan hanya urusan mempersatukan seorang laki-laki dan perempuan, tapi juga dengan keluarganya, bapak ibuknya, adeknya, kakaknya, neneknya, kakeknya, pakde, budenya, keponakanya, sepupunya (banyak yaa L)

Pertama mental sih, sudah siap apa belum menerima bahwa kehidupan yang akan dijalani kedepanya bukan hanya tentang "aku" tapi tentang "kita". Harus bisa berkompromi dengan si doi, jangan egois, mendengarkan pendapat dan cerita, berbagi apa yang kita punya, dan masih banyak lagi. Intinya menerima keadaan pasangan apa adanya (begituuuu). Termasuk harus mendiskusikan tentang karir masing-masing setelah menikah nanti bagaimana.

Kedua, finansial, menurut saya bohong ketika menikah hanya bermodal cinta. Realistis saja untuk bertahan hidup semua orang pasti membutuhkan "duit", untuk makan, minum, sandang dan papan, setidaknya memenuhi kebutuhan pokok. Ya bukanya apa-apa, tapi financial yang cukup itu perlu untuk bekal.


sumber: dokumentasi pribadi

Ketiga, yaaa calonya, merupakan hal yang sangat penting dan tidak boleh ketinggalan. Yang harus dipersiapkan adalah calonya, sudah ada apa belum ? Bahayaa kalau sudah mau nikah tapi calonya belum ada atau calonya orang hadewwww. Dipersiapkan dulu ya gaesss. Penting.

Itu sih, mungkin ada yang ingin menambahkan ?

Intinya, jangan jadikan orang lain sebagai patokan. Bodo amat saja dengan omongan orang lain yang menurut anda tidak baik. Ambil yang positif-positif saja sebagai motivasi untuk menjadi orang yang lebih baik. Toh sebagai orang Islam kita harus yakin dengan janji Allah dalam Al-Qur’an yang artinya “Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah.” (QS. Adz Dzariyat: 59) Sumber https://rumaysho.com/10486-hikmah-penciptaan-yang-berpasang-pasangan.html . Yang penting sudah berusaha dan berdoa semaksimal mungkin. Ya kannnn.

Jangan khawatir, Allah sudah menyiapkan jodohmu dengan sangat akurat.



Jangan buru-buru menikah hanya karena iri melihat teman seangkatan yang sudah menikah. Pun jangan menggunakan alasan "segera menikah dari pada pacaran takut dosa", dengan menikah hanya bisa menghalalkan satu perbuatan saja, tapi banyak pintu dosa yang lain saat sudah menikah apalagi sampai berujung perceraian. Misalnya saja saat single mau kemana saja bebas, tapi setelah menikah harus ijin sama suami (kalau enggak? ya dosa lah).

Bagaimana? Sudah siap ? Yakin?

Search This Blog

Powered by Blogger.

Labels

Popular Posts

Like Us