TENTANG ATMOSFER



A.    FUNGSI ATMOSFER BAGI KEHIDUPAN
a.       Pengertian Atmosfer
Atmosfer ialah lapisan gas dengan ketebalan ribuan kilometer yang terdiri atas beberapa lapisan dan berfungsi melindungi bumi dari radiasi dan pecahan planet lain (meteor).  Atmosfer sangat dibutuhkan bagi kehidupan di Bumi ini. Atmosfer menjaga keberadaan udara di permukaan bumi. Udara merupakan sumber daya alam yang digunakan oleh semua makhluk hidup di Bumi untuk bernapas. Karena atmosferlah batu-batu meteor  tidak jatuh ke Bumi. Selain itu, atmosfer juga mempunyai peranan mengatur keseimbangan suhu agar tidak terlalu panas pada siang hari dan tidak terlalu dingin pada malam hari. Atmosfer sendiri berasal dari bahasa Yunani, atmos yang berarti uap dan sphaira  yang berarti lapisan. Sehingga, atmosfer secara bahasa adalah laisan udara yang menyelubungi bumi.
·         Fungsi Atmosfer bagi kehidupan
 Atmosfer memiliki peran dan fungsi yang sangat penting bagi kehidupan di bumi, yaitu :
o      Atmosfer berperan sebagai sumber gas – gas penting yang digunakan dalam proses kehidupan makhluk hidup di bumi. Oksigen misalnya, merupakan gas yang sangat penting bagi kehidupan manusia dan makhluk lain di bumi. Demikian pula karbon dioksida (CO 2), dan nitrogen (N2) yang terdapat dalam atmosfer, sangat diperlukan dalam proses kehidupan tumbuhan di bumi.
o      Atmosfer berperan sebagai penyaring (filter) radiasi sinar matahari. Lapisan ozon (O3) yang terdapat pada atmosfer membantu menahan radiasi sinar matahari yang bisa berdampak merusak organ tubuh atau bahkan mematikan makhluk hidup di bumi.
o      Atmosfer sebagai penyangga (buffer) suhu di bumi. Gas dan uap air yang terdapat pada atmosfer menyerap dan meneruskan atau memantulkan radiasi yang diterimanya. Proses penyanggaan oleh atmosfer membantu menyangga stabilitas suhu di bumi sehingga suhu di bumi menjadi tidak terlalu panas pada siang hari ataupun terlalu dingin pada malam hari.
o      Atmosfer merupakan pengatur kelestarian proses cuaca dan iklim di bumi. Sebagian daur hidrologi (pembentukan awan dan hujan) yang merupakan faktor yang sangat berpengaruh bagi cuaca dan iklim di bumi berlangsung di atmosfer bumi.
Seandainya bumi tidak memiliki atmosfer, maka banyak proses kehidupan akan terganggu. Tanpa oksigen yang ada di atmosfer mustahil makhluk hidup bisa bertahan hidup. Tanpa proses penyaringan radiasi surya di atmosfer, daratan di bumi mungkin akan tenggelam karena seluruh es di kutub bumi akan mencair. Tanpa proses penyanggaan oleh atmosfer suhu bumi bisa mencapai 93oC pada siang hari dan -184oC pada malam hari.
B.     KOMPOSISI LAPISAN ATMOSFER
a.          Komposisi Kimia Atmosfer sebagai berikut :
Nama Unsur Kimia
Rumus Kimia
Prosentase pada Atmosfer
Nitrogen
78.08%
Oksigen
20.95%
Argon
Ar
0.93%
Karbondioksida
0.035%
Neon
Ne
0.0018%
Methan
0.00017%
Helium
He
0.0005%
Hidrogen
0.000009%
Xenon
Xe
0.000004%
Lain-lain
-
0,002517%
b.      Sifat  Fisik Atmosfer
Atmosfer memiliki beberapa sifat fisik, antara lain :
o   tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak dapat dirasakan kecuali dalam bentuk angin,
o   dinamis dan elastis sehingga dapat mengembang dan mengerut,
o   transparan terhadap beeberapa bentuk radiasi,
o   mempunyai berat sehingga dapat menimbulkan tekanan.
c.       Urutan Lapisan Atmosfer
§  Berdasarkan struktur termal
Berikut adalah lapisan atmosfer berdasarkan struktur termal dari yang terdekat dengan permukaan bumi :
v  Troposfer
Lapisan atmosfer yang paling bawah atau paling dekat dengan permukaan bumi. Lapisan troposfer merupakan bagian dari atmosfer dengan ketebalan lebih kurang 9 km di daerah kutub dan 16 km di daerah ekuator. Perbedaan ketebalan ini disebabkan adanya pemanasan yang berbeda antaradaerah kutub dan daerah ekuator. Peristiwa cuaca, seperti hujan dan angin terjadi pada lapisan ini. Di lapisan ini juga terjadi proses pembentukan awan
v  Stratosfer
Pada lapisan ini tidak terjadi perubahan suhu secara vertikal. Lapisan di atas kutub tebal dan lapisan di atas ekuator terkadang tidak ada. Batas paling atas dari stratosfer  disebut stratopause. Stratopause merupakan lapisan untuk konsentrasi gas ozon.
v  Mesosfer
Lapisan ini adalah tempat terbakarnya meteor atau batuan yang hendak jatuh ke bumi. Jadi lapisan berfungsi melindungi bumi dari benturan benda luar angkasa.
v  Termosfer
Pada lapisan ini terdapat aurora yang muncul kala fajar atau petang. Lapisan ini penting bagi komunikasi manusia karena memantulkan gelombang radio ke Bumi sehingga gelombang radio pendek yang dipancarkan dari suatu tempat dapat diterima di bagian Bumi yang jauh.
v  Exosphere
Lapisan ini merupakan lapisan terluar yang mengandung gas hidrogen dan kerapatannya makin tipis sampai hampir habis di ambang angkasa luar. Cahaya redup yaitu cahaya zodiakal dan gegenschein muncul pada lapisan eksosfer yang sebenarnya merupakan pantulan sinar matahari oleh partikel debu meteor yang banyak jumlahnya dan bergelantungan di angkasa.
  
§  Berdasarkan jenis dan kondisi gas
1.      Ionisasi
2.      lapisan ozon (ozonosphere)
d.      Peranan keberadaan atmosfer
ü    Melindungi bumi dari benda-benda angkasa yang jatuh ke bumi karena terkena gaya gravitasi bumi.
ü    Melindungi bumi dari radiasi ultraviolet yang berbahaya bagi kehidupan makhluk hidup dengan lapisan ozon.
ü    Mengandung gas-gas yang dibutuhkan manusia, hewan dan tumbuhan untuk bernafas dan untuk keperluan lainnya seperti oksigen, nitrogen, karbon dioksida, dan lain sebagainya.
ü    Media cuaca yang mempengaruhi awan, angin, salju, hujan, badai, topan, dan lain-lain.

C. JENIS-JENIS DAN SUMBER GAS RUMAH KACA SERTA PERANNYA DALAM PERISTIWA EFEK RUMAH KACA
Gas-gas rumah kaca (Green House Gases) adalah beberapa jenis gas yang terperangkap di atmosfer dan berfungsi seperti atap rumah kaca yang mampu meneruskan radiasi gelombang panjang matahari, namun menahan radiasi inframerah yang diemisikan oleh permukaan bumi.
Gas-gas yang dimaksud antara lain adalah Karbon diokasida (CO2), Metan (CH4), Nitrous Oksida (N2O), Hydrofluorokarbon (HFCs), Perfluorokarbon (PFCs) dan Sulfur heksaflorida (SF6)
Sumber gas-gas rumah kaca tersebut dapat terbagi menjadi dua yaitu alami dan akibat aktifitas manusia. Gas rumah kaca yang terjadi secara alami adalah CO2, methane. Sedangkan gas yang dihasilkan akibat aktifitas manusia antaralain CO2 (Proses pembakaran bahan bakar fosil), NO2 (aktifitas pertanian dan industri), CFC, HFC, PFC (proses industri dan konsumen)
Selubung gas rumah kaca tepatnya terdapat di lapisan troposfer pada ketinggian 7-16 km diatas permukaan bumi.
Umur Gas buang di Atmosfer
Gas
Sumber Antropogenik utama
Waktu residu
Umur (tahun)
CO
Pembakaran bahan bakar fosil dan biomas
Bulanan
0,4
CO2
Pembakaran bahan bakar fosil dan Pembabatan hutan
100 tahunan
7
CH4
Pertanaman padi, Peternakan, tanam Produksi bahan bakar fosil
10 tahunan
11
Nox
Pembakaran bahan bakar fosil dan biomas
harian
 ***
NO2
Pemupukan Nitrogen, Pembabatan hutan, Pembakaran biomas
170 tahunan
150
SO2
Pembakaran bahan bakar fosil dan emisi bahan bakar
Harian– mingguan
***
CFCs
Semprotan aerosol, Pendingin, busa
60-100 tahunan
8 – 110
Sumber: Killeen. 1996 Ikhtisar Gas-gas Rumah Kaca di Atmosfer
Peran dalam peristiwa  Efek Rumah Kaca adalah :
Menurut perhitungan simulasi, efek rumah kaca telah meningkatkan suhu rata-rata bumi 1-5 °C. Bila kecenderungan peningkatan gas rumah kaca tetap seperti sekarang akan menyebabkan peningkatan pemanasan global antara 1,5-4,5 °C sekitar tahun 2030. Dengan meningkatnya konsentrasi gas CO2 di atmosfer, maka akan semakin banyak gelombang panas yang dipantulkan dari permukaan bumi diserap atmosfer. Hal ini akan mengakibatkan suhu permukaan bumi menjadi meningkat.
Dunia telah kehilangan hampir 20 persen terumbu karangnya akibat emisi karbon dioksida. Laporan yang dirilis Global Coral Reef Monitoring Network ini merupakan upaya memberi tekanan atas peserta konferensi PBB mengenai iklim agar membuat kemajuan dalam memerangi kenaikan suhu global. Jika kecenderungan emisi karbon dioksida saat ini terus berlangsung, banyak terumbu karang mungkin akan hilang dalam waktu 20 sampai 40 tahun mendatang, dan ini akan memiliki konsekuensi bahaya bagi sebanyak 500 juta orang yang bergantung atas terumbu karang untuk memperoleh nafkah mereka. Jika tak ada perubahan, kita akan menyaksikan berlipatnya karbon dioksida di atmosfer dalam waktu kurang dari 50 tahun.
Karena karbon ini diserap, samudra akan menjadi lebih asam, yang secara serius merusak sangat banyak biota laut dari terumbu karang hingga kumpulan plankton dan dari udang besar hingga rumput laut. Saat ini, perubahan iklim dipandang sebagai ancaman terbesar bagi terumbu karang. Ancaman utama iklim, seperti naiknya temperatur permukaan air laut dan tingkatan keasaman air laut, bertambah besar oleh ancaman lain termasuk pengkapan ikan secara berlebihan, polusi dan spesies pendatang.
D. HUBUNGAN EFEK RUMAH KACA DAN PEMANASAN GLOBAL
Secara alamiah sinar matahari yang masuk ke bumi, sebagian akan dipantulkan kembali oleh permukaan bumi ke angkasa. Sebagian sinar matahari yang dipantulkan itu akan diserap oleh gas-gas di atmosfer yang menyelimuti bumi –disebut gas rumah kaca, sehingga sinar tersebut terperangkap dalam bumi. Peristiwa ini dikenal dengan efek rumah kaca (ERK) karena peristiwanya sama dengan rumah kaca, dimana panas yang masuk akan terperangkap di dalamnya, tidak dapat menembus ke luar kaca, sehingga dapat menghangatkan seisi rumah kaca tersebut.
Peristiwa alam ini menyebabkan bumi menjadi hangat dan layak ditempati manusia, karena jika tidak ada ERK maka suhu permukaan bumi akan 33 derajat Celcius lebih dingin. Gas Rumah Kaca (GRK) seperti CO2 (Karbon dioksida), CH4(Metan) dan N2O (Nitrous Oksida), HFCs (Hydrofluorocarbons), PFCs (Perfluorocarbons) and SF6 (Sulphur hexafluoride) yang berada di atmosfer dihasilkan dari berbagai kegiatan manusia terutama yang berhubungan dengan pembakaran bahan bakar fosil (minyak, gas, dan batubara) seperti pada pembangkitan tenaga listrik, kendaraan bermotor, AC, komputer, memasak. Selain itu GRK juga dihasilkan dari pembakaran dan penggundulan hutan serta aktivitas pertanian dan peternakan. GRK yang dihasilkan dari kegiatan tersebut, seperti karbondioksida, metana, dan nitroksida, menyebabkan meningkatnya konsentrasi GRK di atmosfer.
Berubahnya komposisi GRK di atmosfer, yaitu meningkatnya konsentrasi GRK secara global akibat kegiatan manusia menyebabkan sinar matahari yang dipantulkan kembali oleh permukaan bumi ke angkasa, sebagian besar terperangkap di dalam bumi akibat terhambat oleh GRK tadi. Meningkatnya jumlah emisi GRK di atmosfer pada akhirnya menyebabkan meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi, yang kemudian dikenal dengan Pemanasan Global.
Sinar matahari yang tidak terserap permukaan bumi akan dipantulkan kembali dari permukaan bumi ke angkasa. Setelah dipantulkan kembali berubah menjadi gelombang panjang yang berupa energi panas. Namun sebagian dari energi panas tersebut tidak dapat menembus kembali atau lolos keluar ke angkasa, karena lapisan gas-gas atmosfer sudah terganggu komposisinya. Akibatnya energi panas yang seharusnya lepas keangkasa (stratosfer) menjadi terpancar kembali ke permukaan bumi (troposfer) atau adanya energi panas tambahan kembali lagi ke bumi dalam kurun waktu yang cukup lama, sehingga lebih dari dari kondisi normal, inilah efek rumah kaca berlebihan karena komposisi lapisan gas rumah kaca di atmosfer terganggu, akibatnya memicu naiknya suhu rata-rata dipermukaan bumi maka terjadilah pemanasan global.

E. DAMPAK GLOBAL WARMING
v  Bagi ekosistem
Pada dasarnya banyak factor yang menjadi penyebab terjadinya kerusakan ekosistem, misalnya saja kerusakan ekosistem karang, baik factor yang bersifat alami seperti pemanasan global, cyclone, dan tsunami ataupun yang bersifat buatan yang disebabakan oleh aktifitas manusia yang tidak benar, seperti penggunaan pottasium dan bom ikan dalam menangkap ikan. Namun selain penyebab-penyebab di atas, perubahan iklim akibat pemanasan global yang terjadi secara signifikan dalam kurun waktu dasawarsa ini membawa dampak yang sangat berarti terhadap sumber daya kelautan dan perikanan, termasuk di dalamnya terumbu karang.
 Pergeseran ekosistem dapat memberi dampak pada penyebaran penyakit melalui air (Waterborne diseases) maupun penyebaran penyakit melalui vektor (vector-borne diseases). Seperti meningkatnya kejadian demam Berdarah karena munculnya ruang (ekosistem) baru untuk nyamuk ini berkembang biak. Dengan adamya perubahan iklim ini maka ada beberapa spesies vektor penyakit (eq Aedes Agipty), Virus, bakteri, plasmodium menjadi lebih resisten terhadap obat tertentu yang target nya adalah organisme tersebut. Selain itu bisa diprediksi kan bahwa ada beberapa spesies yang secara alamiah akan terseleksi ataupun punah dikarenakan perbuhan ekosistem yang ekstreem ini. hal ini juga akan berdampak perubahan iklim (Climate change)yang bisa berdampak kepada peningkatan kasus penyakit tertentu seperti ISPA (kemarau panjang / kebakaran hutan, DBD Kaitan dengan musim hujan tidak menentu)
v  Bagi Iklim
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim cuaca.
Para ilmuan memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah bagian Utaradari belahan Bumi Utara (Northern Hemisphere) akan memanas lebih dari daerahdaerahlain di Bumi. Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan mengecil. Akan lebih sedikit es yang terapung di perairan Utara tersebut. Daerah daerah  yang sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi.
Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di beberapa area. Temperatur pada musim dingin dan malam hari akan cenderung untuk meningkat.Daerah hangat akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang menguap dari lautan. Para ilmuan belum begitu yakin apakah kelembaban tersebut malah akan meningkatkan atau menurunkan pemanasan yang lebih jauh lagi. Hal ini disebabkan karena uap air merupakan gas rumah kaca, sehingga keberadaannya akan meningkatkan efek insulasi pada atmosfer.
Akan tetapi, uap air yang lebih banyak juga akanmembentuk awan yang lebih banyak, sehingga akan memantulkan cahaya mataharikembali ke angkasa luar, di mana hal ini akan menurunkan proses pemanasan.Kelembaban yang tinggi akan meningkatkan curah hujan, secara rata-rata, sekitar 1% untuk setiap derajat Fahrenheit pemanasan. (Curah hujan di seluruh dunia telahmeningkat sebesar 1 persen dalam seratus tahun terakhir ini). Badai akan menjadi lebihsering. Selain itu, air akan lebih cepat menguap dari tanah.
Akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih kering dari sebelumnya. Angin akan bertiup lebih kencang danmungkin dengan pola yang berbeda. Topan badai (hurricane) yang memperolehkekuatannya dari penguapan air, akan menjadi lebih besar. Berlawanan denganpemanasan yang terjadi, beberapa periode yang sangat dingin mungkin akan terjadi.Pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrim.
v  Bagi Pertanian
Orang mungkin beranggapan bahwa Bumi yang hangat akan menghasilkan lebihbanyak makanan dari sebelumnya, tetapi hal ini sebenarnya tidak sama di beberapatempat. Bagian Selatan Kanada, sebagai contoh, mungkin akan mendapat keuntungan dari lebih tingginya curah hujan dan lebih lamanya masa tanam.
Di lain pihak, lahan pertanian tropis semi kering di beberapa bagian Afrika mungkin tidak dapat tumbuh. Daerah pertanian gurun yang menggunakan air irigasi dari gunung-gunung yang jauh dapat menderita jika snowpack (kumpulan salju) musim dingin, yang berfungsi sebagai reservoir alami, akan mencair sebelum puncak bulanbulan masa tanam.Tanaman pangan dan hutan dapat mengalami serangan serangga dan penyakit yanglebih hebat.
v  Bagi Keanekaragaman Hayati
International Panel on Climate Change (IPCC) memprediksi jika tidak ada upaya yang dilakukan secara global untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, maka pada tahun 2100 suhu bumi akan meningkat hingga 5,8 derajat C. Dipastikan, sebagian besar ekosistem tidak mampu beradaptasi jika terjadi kenaikan suhu bumi secara global lebih dari dua derajat C dari kondisi yang biasa dialami, maka akan terjadi kepunahan banyak spesies.  
                Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman di antara mahluk hidup dari semua sumber, termasuk di antaranya daratan, lautan, dan ekosistem akuatik lain serta kompleks-kompleks ekologi yang merupakan bagian dari keanekaragamannya.
                Mencakup keanekaragaman di dalam spesies dan ekosistem (UU No 5 Tahun 1994 tentang Pengesahan united nations convention on biological diversity).
                Keanekaragaman hayati terdiri atas tanaman dan binatang yang memberi dasar bagi kehidupan. Beberapa di antaranya digunakan langsung oleh manusia untuk makanan, obat-obatan, pakaian, dan perumahan. Yang lain bermanfaat secara tidak langsung, misalnya binatang kecil dan bakteri di lapisan tanah membuat tanah subur.
                Berdasarkan laporan IPCC, April 2007, bahwa kerentanan dan adaptasi akibat perubahan iklim telah menyebabkan sekitar 30 persen tumbuhan dan hewan akan meningkat risiko kepunahannya jika kenaikan temperatur global rata-rata di atas 1,5-2,5 derajat C.       
                Dampak perubahan iklim sudah terjadi, sekarang dan akan makin menjadi parah di masa yang akan datang. Mulai dari kebakaran hutan, pemutihan karang, gagal panen, dan punahnya beberapa spesies.       
                Tahun 2007 lalu menjadi tonggak peringatan bagi pemerintahan di seluruh dunia untuk membuat strategi baru untuk adaptasi atas dampak besar yang lain seperti badai, kekeringan, banjir dan naiknya permukaan air laut.           
                 Setiap individu harus beradaptasi pada perubahan yang terjadi, sementara habitatnya akan terdegradasi dan yang tidak dapat beradaptasi akan punah.          
                 Spesies yang tinggal di kutub, seperti penguin, anjing laut, dan beruang kutub, juga akan mengalami kepunahan, akibat mencairnya sejumlah gunung es di kutub.
v  Bagi Kesehatan Masyarakat
Kesehatan Manusia.Di dunia yang hangat, para ilmuan memprediksi bahwa lebih banyak orang yangterkena penyakit atau meninggal karena stress panas. Wabah penyakit yang biasaditemukan di daerah tropis, seperti penyakit yang diakibatkan nyamuk dan hewan pembawa penyakit lainnya, akan semakin meluas karena mereka dapat berpindah kedaerah yang sebelumnya terlalu dingin bagi mereka. Saat ini, 45 persen penduduk duniatinggal di daerah di mana mereka dapat tergigit oleh nyamuk pembawa parasit malaria;persentase itu akan meningkat menjadi 60 persen jika temperature meningkat.
Penyakit-penyakit tropis lainnya juga dapat menyebar seperti malaria, seperti demam dengue, demam kuning, dan encephalitis.
Para ilmuan juga memprediksimeningkatnya insiden alergi dan penyakit pernafasan karena udara yang lebih hangatakan memperbanyak polutan, spora mold dan serbuk sari. Penderita kanker kulit jugameningkat. Gelombang panas yang terus menerus dapat menyebabkan penyakit dankematian. Banjir dan kekeringan meningkatkan kelaparan dan kekurang gizi. Gejalayang sangat jelas terlihat dari pemanasan global adalah berubahnya iklim. Contohnya,hujan deras masih sering datang meski sudah memasuki bulan yang seharusnya sudahterhitung musim kemarau.
F. TINDAKAN STRATEGIS UNTUK MENGANTISISPASI LAJU PEMANASAN GLOBAL.
Masalah global ini tidak akan dapat diselesaikan jika hanya terus berharap pada pemerintah. Masyarakat harus saling bahu-membahu untuk mengurangi sekaligus memperlambat terjadinya global warming. Ada banyak cara yang dapat kita lakukan untuk mengurangi dampak dari global warming/pemanasan global. Postingan ini akan membahas sedikit saja mengenai hal-hal apa yang dapat kita lakukan untuk meminimalisir terjadinya pemanasan global.
1. Hematlah Pemakaian Listrik 
    Beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk menghemat pemakaian listrik seperti: mematikan lampu dan listrik ketika sedang tidak digunakan, menggunakan lampu hemat energi, matikan pemanas nasi selama beberapa jam untuk mengurangi penggunaan listrik, jangan sering memasukkan makanan panas langsung ke dalam kulkas, serta jangan sering-sering membuka pintu kulkas terlalu lama.
2. Hematlah Pemakaian Air  
       Cara ini dapat dimulai dengan langkah sederhana seperti mematikan keran saat sudah tidak dipakai.
3. Reuse (Menggunakan Kembali)
    Misalnya, menggunakan kembali kantong plastik untuk membawa belanjaan, membawa tas kertas sendiri dari rumah saat berbelanja, belilah produk-produk yang bisa didisi ulang, gunakan koran atau kertas bekas untuk membungkus barang, dll.
4. Reduce (Mengurangi/Menghemat)
    Misalnya, belilah barang-barang mebel atau peralatan dapur yang benar-benar dibutuhkan, kurangi makanan cepat saji, kurangi penggunaan pestisida, hindari membeli produk dari hewan/tumbuhan langka, kurangi produksi limbah rumah tangga, dll.
5. Recycle (Mendaur Ulang)
    Mulailah gunakan pakaian yang cukup ramah bagi lingkungan, gunakan botol-botol bekas untuk keperluan lain, misal jadi vas bunga, kreasikan barang bekas menjadi barang yang memiliki nilai jual, pisahkan sampah organik dan anorganik, buatlah pupuk kompos dari limbah dapur dan daun/ranting pohon yang berterbaran disekitar rumah, dll.
6. Usahakan lakukan penghijauan/reboisasi
    Salah satu cara termudah adalah dengan menanam pohon pelindung disekitar rumah atau membuat taman disekitar rumah agar rumah jadi tampak hijau.
7. Jangan sering-sering naik kendaraan pribadi
    Jika memungkinkan untuk naik angkutan umum, lebih baik anda mulai terbiasa untuk melakukannya. Selain menghemat bahan bakar, anda juga dapat mengurangi jumlah polusi udara yang dihasilkan dari kendaraan bermotor yang telah menyebabkan semakin seringnya terjadi hujan asam yang merusak lingkungan.
Masih banyak cara lain yang dapat anda, saya dan kita semua lakukan untuk mencegah dan mengurangi dampak global warming dan pemanasan gobal yang terus mengancam kehidupan makhluk hidup di dunia ini. Setiap hal kecil yang kita lakukan untuk mengatasi pemanasan global tentunya akan semakin membuat hidup dan kehidupan anak cucu kita di masa mendatang akan lebih baik dan tidak terpuruk karena ulah yang kita lakukan di masa lampau. Mari kita atasi global warming bersama-sama!.
G. KEBERADAAN OZON DI ATMOSFER
Ozon adalah gas yang secara alami terdapat di dalam atmosfer. Masing-masing molekul ozon terdiri dari tiga buah atom oksigen dan dinyatakan sebagai O3. Ozon bisa dijumpai di dua wilayah atmosfer. Sekitar 10% ozon berada di lapisan troposfer, yaitu wilayah atmosfer yang paling dekat dengan permukaan Bumi (dari permukaan Bumi hingga ketinggian 10-16 kilometer). Sekitar 90% persen ozon berada di lapisan stratosfer, yaitu wilayah atmosfer yang terletak mulai dari puncak troposfer hingga ketinggian sekitar 50 kilometer. Keberadaan ozon di stratosfer sering kali disebut lapisan ozon. Pada suhu dan tekanan biasa ozon berbentuk gas biru.  Ozon membentuk cairan biru tua pada suhu bawah -112 C, dan cairan biru tua gelap pada suhu di bawah -193 C.  Ozon ditemukan oleh Christian Friedrich Schonbein pada tahun 1840. Ozon diketahui bisa menyerap radiasi UV-B. Ozon terbentuk secara alami di lapisan ozon. Lapisan ozon terkikis oleh klorofluorokarbon (CFC).  Secara alami, ozon terbentuk melalui reaksi cahaya ultra-lembayung dengan atmosfer bumi dan membentuk lapisan ozon pada ketinggian 50 kilometer.  Lapisan ozon ini ada di antara lapisan Stratosfer dan Mesosfer dan melindungi bumi dari sinar ultra-violet.  Namun jika ozon dihasilkan di permukaan bumi seperti melalui asap kendaraan, ozon bisa membahayakan kesehatan. Jika lapisan ozon tidak ada, banyak kehidupan di bumi akan punah termasuk manusia. Oleh itu banyak orang merasa khawatir apabila terdapat laporan adanya lubang pada lapisan ozon di kutub utara dan kutub selatan.
H. FUNGSI DAN PERANAN LAPISAN OZON
Molekul-molekul ozon baik yang terletak di atmosfer atas (startosfer) maupun di atmosfer bawah (troposfer) secara kimiawi sama, masing-masing terdiri dari tiga buah atom oksigen. Akan tetapi keduanya memiliki peran yang berbeda dan pengaruhnya terhadap manusia dan makhluk hidup lainnya juga sangat berbeda. Ozon stratosfer (good ozone)memiliki peran yang sangat penting karena dapat menyerap sebagian besar radiasi matahari (UV-B) yang sangat berbahaya. Fungsi ozon di atmosfir ini adalah sebagai pelindung bumi dan makhluk hidup di dalamnya dari radiasi sinar UV yang dapat mengakibatkan kerusakan pada tumbuhan, cat, plastik dan terutama kesehatan manusia.
Selain fungsinya sebagai pelindung bumi ozon juga berfungsi dalam dunia kedokteran dan kecantikan karena sifatnya yang germisidal, bakterisidal dan juga fungisidal. Selain itu ozon biasanya digunakan untuk mensterilkan air isi ulang, serta dapat juga digunakan untuk menghilangkan warna dan bau yang tidak enak pada air. Sehingga bisa dikatakan manfaat ozon dalam industri air minum adalah sebagai pembunuh kuman, bakteri dan virus dalam air serta dapat mengawetkan rasa air sehingga terjaga kualitasnya jika disimpan dalam waktu yang cukup lama.
I.       JENIS DAN SUMBER PERUSAK OZON
Jenis-Jenis Dan Sumber Zat Perusak Ozon
Jenis BPO (Bahan Perusak Ozon)
Nama Bahan Kimia
CFC (freon)
CFC dan isomernya
Halon
Halon-1211, Halon-1301, Halon-2402
Carbon tetraklorida
CCl4
Methyl chioroform
C2H3Cl2 (1,1,1-trichloroethane)
HCFC (freon)
HCFC dan isomernya
Hidrobromofluorocarbon
HBFC-22B1 dan isomernya
Bromochloromethane
CH2BrCl
Methyl bromida
CH3Br
Bahan kimia perusak ozon digunakan secara intensif oleh manusia pada berbagai kegiatan rumah tangga dan industri. Berbagai jenis freon (CFC dan HCFC) digunakan sebagai bahan pengembang dalam proses pembuatan busa dan panel insulasi, bahan pendingin dalam berbagai berbagai peralatan refrigerasi, serta bahan pendorong (propelan) dalam tabung spray. Selain itu beberapa jenis freon digunakan juga sebagai bahan pelarut dan pembersih, sebagaimana halnya dengan carbon tetrachloride dan methyl chloroform. Halon merupakan bahan kimia yang efektif untuk memadamkan api sehingga digunakan sebagai bahan pemadam kebakaran. Methyl Bromida digunakan sebagai pestisida digunakan untuk membasmi hama dalam tanah yang dapat mengganggu produktifitas hasil pertanian. Disamping itu Methyl Bromida juga digunakan sebagai bahan fumigasi di tempat penyimpanan (pergudangan), pra pengapalan hasil pertanian dan karantina pertanian. Sampai saat ini barang yang diproduksi dengan menggunakan BPO masih banyak dijumpai dipasaran.
J.         DAMPAK PENGGUNAAN BAHAN PERUSAK OZON
Pengaruh penggunaan Bahan Perusak Ozon (BPO) terhadap lapisan ozon serta dampak bagi kehidupan bumi dan kesehatan manusia
Kerusakan lapisan ozon di stratosfir berawal dari adanya emisi molekul gas yang mengandung kloro dan brom yang dihasilkan dari berbagai aktifitas manusia. Karena tidak bereaksi dan tidak larut dalam air, molekul gas tersebut terakumulasi di bagian bawah atmosfir. Pada lapisan stratosfir, radiasi matahari memecah molekul gas tersebut sehingga dihasilkan radikal Kloro dan Brom. Melalu reaksi berantai, radikal Kloro dan Brom akan memecah ikatan molekul gas-gas lain di atmosfir, termasuk molekul ozon. Reaksi yang terjadi mengakibatkan molekul ozon terpecah menjadi oksigen dan radikal oksigen. Karena reaksi tersebut berlangsung secara berantai maka konsentrasi ozon di stratosfir akan terus berkurang, sehingga pada kondisi yang paling kritis akan membentuk lubang ozon.
Laksmi  Duarsa pakar kesehatan mengungkapkan dampak penipisan ozon akibat peri laku manusia yang mengakibatkan berbagai dampak kesehatan bagi manusia. WHO pada tahun 2007 sendiri mengumumkan  90% kanker kulit karena sinar matahari. Berkurangnya molekul ozon di stratosfer mengakibatkan lapisan zon menjadi semakin tipis sehingga fungsi penyerapan radiasi UV-B menjadi berkurang. Sebagai akibatnya, intensitas radiasi UV-B semakin meningkat. Berdasarkan kajian ilmiah diketahui bahwa setiap 10 persen penipisan lapisan ozon akan terjadi kenaikan radiasi UV-B sebesar 20 persen. Paparan radiasi UV-B yang berlebih dapat menimbulkan dampak negatif.
Pada manusia, radiasn UV-B berlebih dapat menimbulkan penyakit kangker kulit, katarak mata, serta mengurangi daya tahan tubuh terhadap penyakit infeksi. Selain itu juga dapat memicu reaksi kimiawi di atmosfer bagian bawah, yang mengakibatkan penambahan jumlah reaksi fotokimia yang menghasilkan asap beracun, hujan asam, serta peningkatan gangguan saluran pernafasan.         
Pada tumbuhan, radiasi UV-B dapat menghambat pertumbuhan berbagai tanaman, bahkan beberapa menjadi kerdil. Sebagai akibatnya hasil panen menurun dan tidak jarang gagal panen.
Di perairan laut, intensitas radiasi UV-B yang tinggi dapat memusnahkan organisme kecil yang hidup di permukaan air. Phytoplanton yang menjadi sumber utama rantai makanan organisme laut dapat musnah, sehingga menimbulkan pengaruh berantai terhadap kehidupan organisme laut. Radiasi UV-B juga akan menurunkan kemampuan sejumlah organisme menyerap gas karbon dioksida, yang merupakan salah-satu gas rumah kaca, sehingga konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer akan meningkat dan menyebabkan terjadinya pemanasan global.
1.      Upaya Penanggulangan Kerusakan Lapisan Ozon
Lapisan ozon mempunyai peranan penting dalam menjaga kesesuaian lingkungan bumi untuk kehidupan pada umumnya dan khususnya manusia. Masalah lubang ozon tersebut dengan cepat menjadi salah satu dari permasalahan lingkungan global. Selain itu gas pencemar yang merusak lapisan ozon tidak berasal dari antartika, tetapi berasal dari daerah yang lain. Jadi permasalahan ersebut merupakan masalah bersama yang menjadi tanggung jawab bersama pula.   
    Usaha-usaha untuk menanggulangi rusaknya lapisan ozon dilaksanakan dengan melibatkan berbagai tingkatan yang terkait, yaitu:
·   Individu (setiap orang).
·   Industri.
·   Pemerintah.
    Usaha-usaha untuk menghambat rusaknya lapisan ozon telah dilakukan oleh beberapa negara. Protokol montreal (hasil konferensi internasional pada tahun 1987) merupakan perjanjian yang menghendaki penurunan emisi CFC. Kebijakan pemerintah tentang kesepakantan protokol montreal ini jelas sekali, karena pemerintah di Indonesia ikut menandatangani kesepakatan tersebut. Dimana terdapat langkah yang nyata yang diambil oleh pemerintah, antara lain:
ü  Melarang produksi dan import peralatan yang mengandung zat yang juga dapat merusak lapisan ozon (misalnya aerosol untuk industri kosmetik yang mengandung CFC sebagai gas pendorong terjadinya kerusakan lapisan ozon).
ü  Mendemonstrasikan atau uji coba teknologi baru dengan menggunakan CFC - 11.
ü  Mengadakan diseminsasi pengetahuan dan seminar-seminar untuk industri.
Dalam rangka penghapusan zat perusak lapisan ozon, upaya yang dapat dilakukan oleh pihak industri antara lain:
·   Melatih personil agar mampu dan terampil dalam menggunakan teknologi baru yang ramah lingkungan.
·   Merangsang penggunaan dan mengembangkan sistem yang sesuai dengan teknologi baru (misalkan gas pendorong alternatif untuk aerosol).
·   Melakukan tindakan antisipasi dengan memperhatikan usia pakai penggantian dengan dengan alternatif.
      Saat ini semakin banyak produk-produk yang menggunakan zat perusak lapisan ozon baik yang terkandung dalam barang tersebut maupun dalam proses produksinya. Usaha-usaha yang dapat dilakukan agar penggunaan zat perusak lapisan ozon berkurang dan ikut berpartisipasi aktif dalam penanggulangan rusaknya lapisan ozon ialah:
Ø  Memperbaiki AC, lemari es yang rusak sehingga zat pendingin tidak teremisi ke udara.
Ø  Menggunakan kemasan yang tidak terbuat dari sterofoam, sebaiknya gunakan kertas atau bahan organik, misalnya menggunakan daun sebagai pembungkus makanan.
Ø  Tidak menggunakan mebel, baik di kantor, di rumah, maupun di sekolah dengan mengunakan busa. Sebaiknya gunakan bahan organik seperti kapas, sabut kelapa, ataupun bulu angsa.
Ø  Menanam pepohonan di sekitar tempat tinggal, kantor, maupun sekolah, karena tanaman dapat menyejukan ruangan tanpa menggunakan AC, juga akan menambah secara alami unsur oksigen (O2).
Ø  Jika alat pendingin rusak, pilihlah bengkel yang dapat mendaur ulang zat pendingin.

L. TINDAKAN NYATA DAN SEDERHANA UNTUK BUMI
o   Hemat energi dan air
o   Memisahkan sampah organik dan non organik
o   Stop pemakaian Sachet
o   Diet Plastik
o   Menabung pohon dan ‘menghidupkan’ pekarangan dengan tanaman
o   Saya bergabung di LSM APPel (Aktivis Perempuan Peduli Lingkungan)


Search This Blog

Powered by Blogger.

Labels

Popular Posts

Like Us