a. Pengertian Atmosfer
Atmosfer ialah lapisan gas dengan ketebalan ribuan
kilometer yang terdiri atas beberapa lapisan dan berfungsi melindungi bumi dari
radiasi dan pecahan planet lain (meteor). Atmosfer sangat dibutuhkan bagi
kehidupan di Bumi ini. Atmosfer menjaga keberadaan
udara di permukaan bumi. Udara merupakan sumber daya alam yang digunakan oleh semua
makhluk hidup di Bumi untuk bernapas. Karena atmosferlah batu-batu meteor tidak jatuh ke Bumi. Selain itu, atmosfer juga
mempunyai peranan mengatur keseimbangan suhu agar tidak terlalu panas pada
siang hari dan tidak terlalu dingin pada malam hari. Atmosfer sendiri
berasal dari bahasa Yunani, atmos yang berarti uap dan sphaira
yang berarti lapisan. Sehingga,
atmosfer secara bahasa adalah laisan udara yang menyelubungi bumi.
·
Fungsi Atmosfer bagi kehidupan
Atmosfer memiliki peran dan fungsi yang sangat penting
bagi kehidupan di bumi, yaitu :
o
Atmosfer berperan sebagai sumber gas – gas penting yang digunakan
dalam proses kehidupan makhluk hidup di bumi. Oksigen misalnya, merupakan gas
yang sangat penting bagi kehidupan manusia dan makhluk lain di bumi. Demikian
pula karbon dioksida (CO 2), dan nitrogen (N2) yang terdapat dalam atmosfer,
sangat diperlukan dalam proses kehidupan tumbuhan di bumi.
o
Atmosfer berperan sebagai penyaring (filter) radiasi sinar
matahari. Lapisan ozon (O3) yang terdapat pada atmosfer membantu menahan
radiasi sinar matahari yang bisa berdampak merusak organ tubuh atau bahkan
mematikan makhluk hidup di bumi.
o
Atmosfer sebagai penyangga (buffer) suhu di bumi. Gas dan uap air
yang terdapat pada atmosfer menyerap dan meneruskan atau memantulkan radiasi
yang diterimanya. Proses penyanggaan oleh atmosfer membantu menyangga
stabilitas suhu di bumi sehingga suhu di bumi menjadi tidak terlalu panas pada
siang hari ataupun terlalu dingin pada malam hari.
o
Atmosfer merupakan pengatur kelestarian proses cuaca dan iklim di
bumi. Sebagian daur hidrologi (pembentukan awan dan hujan) yang merupakan
faktor yang sangat berpengaruh bagi cuaca dan iklim di bumi berlangsung di
atmosfer bumi.
Seandainya bumi tidak memiliki atmosfer, maka banyak proses
kehidupan akan terganggu. Tanpa oksigen yang ada di atmosfer mustahil makhluk
hidup bisa bertahan hidup. Tanpa proses penyaringan radiasi surya di atmosfer,
daratan di bumi mungkin akan tenggelam karena seluruh es di kutub bumi akan
mencair. Tanpa proses penyanggaan oleh atmosfer suhu bumi bisa mencapai 93oC
pada siang hari dan -184oC pada malam hari.
B. KOMPOSISI LAPISAN ATMOSFER
a.
Komposisi Kimia Atmosfer sebagai berikut :
Nama Unsur
Kimia
|
Rumus Kimia
|
Prosentase pada Atmosfer
|
Nitrogen
|
78.08%
|
|
Oksigen
|
20.95%
|
|
Argon
|
Ar
|
0.93%
|
Karbondioksida
|
0.035%
|
|
Neon
|
Ne
|
0.0018%
|
Methan
|
0.00017%
|
|
Helium
|
He
|
0.0005%
|
Hidrogen
|
0.000009%
|
|
Xenon
|
Xe
|
0.000004%
|
Lain-lain
|
-
|
0,002517%
|
b. Sifat Fisik
Atmosfer
Atmosfer memiliki beberapa sifat
fisik, antara lain :
o tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak dapat dirasakan
kecuali dalam bentuk angin,
o dinamis dan elastis sehingga dapat mengembang dan
mengerut,
o transparan terhadap beeberapa bentuk radiasi,
o mempunyai berat sehingga dapat menimbulkan tekanan.
c. Urutan Lapisan Atmosfer
§
Berdasarkan struktur termal
Berikut adalah lapisan atmosfer
berdasarkan struktur termal dari yang terdekat dengan permukaan bumi :
v
Troposfer
Lapisan atmosfer yang paling bawah atau paling dekat
dengan permukaan bumi. Lapisan troposfer merupakan bagian dari atmosfer dengan
ketebalan lebih kurang 9 km di daerah kutub dan 16 km di daerah ekuator.
Perbedaan ketebalan ini disebabkan adanya pemanasan yang berbeda antaradaerah
kutub dan daerah ekuator. Peristiwa cuaca, seperti hujan dan angin terjadi pada
lapisan ini. Di lapisan ini juga terjadi proses pembentukan awan
v Stratosfer
Pada lapisan ini tidak terjadi perubahan suhu secara
vertikal. Lapisan di atas kutub tebal dan lapisan di atas ekuator terkadang
tidak ada. Batas paling atas dari stratosfer
disebut stratopause. Stratopause merupakan lapisan untuk
konsentrasi gas ozon.
v
Mesosfer
Lapisan ini adalah tempat terbakarnya meteor atau batuan
yang hendak jatuh ke bumi. Jadi lapisan berfungsi melindungi bumi dari benturan
benda luar angkasa.
v
Termosfer
Pada
lapisan ini terdapat aurora yang muncul kala fajar atau petang. Lapisan ini
penting bagi komunikasi manusia karena memantulkan gelombang radio ke Bumi
sehingga gelombang radio pendek yang dipancarkan dari suatu tempat dapat
diterima di bagian Bumi yang jauh.
v
Exosphere
§ Berdasarkan jenis dan kondisi gas
1. Ionisasi
2. lapisan ozon (ozonosphere)
d. Peranan keberadaan atmosfer
ü
Melindungi bumi dari benda-benda
angkasa yang jatuh ke bumi karena terkena gaya gravitasi bumi.
ü
Melindungi bumi dari radiasi ultraviolet yang berbahaya
bagi kehidupan makhluk hidup dengan lapisan ozon.
ü
Mengandung gas-gas yang dibutuhkan manusia, hewan dan
tumbuhan untuk bernafas dan untuk keperluan lainnya seperti oksigen, nitrogen,
karbon dioksida, dan lain sebagainya.
ü
Media cuaca yang mempengaruhi awan,
angin, salju, hujan, badai, topan, dan lain-lain.
C. JENIS-JENIS DAN SUMBER GAS RUMAH
KACA SERTA PERANNYA DALAM PERISTIWA EFEK RUMAH KACA
Gas-gas
rumah kaca (Green House Gases) adalah beberapa jenis gas yang terperangkap di
atmosfer dan berfungsi seperti atap rumah kaca yang mampu meneruskan radiasi
gelombang panjang matahari, namun menahan radiasi inframerah yang diemisikan
oleh permukaan bumi.
Gas-gas yang dimaksud antara lain
adalah Karbon diokasida (CO2), Metan (CH4), Nitrous Oksida (N2O),
Hydrofluorokarbon (HFCs), Perfluorokarbon (PFCs) dan Sulfur heksaflorida (SF6)
Sumber gas-gas rumah kaca tersebut
dapat terbagi menjadi dua yaitu alami dan akibat aktifitas manusia. Gas rumah
kaca yang terjadi secara alami adalah CO2, methane. Sedangkan gas yang
dihasilkan akibat aktifitas manusia antaralain CO2 (Proses pembakaran bahan
bakar fosil), NO2 (aktifitas pertanian dan industri), CFC, HFC, PFC (proses
industri dan konsumen)
Selubung gas rumah kaca tepatnya
terdapat di lapisan troposfer pada ketinggian 7-16 km diatas permukaan bumi.
Umur Gas buang
di Atmosfer
Gas
|
Sumber
Antropogenik utama
|
Waktu residu
|
Umur (tahun)
|
CO
|
Pembakaran
bahan bakar fosil dan biomas
|
Bulanan
|
0,4
|
CO2
|
Pembakaran
bahan bakar fosil dan Pembabatan hutan
|
100 tahunan
|
7
|
CH4
|
Pertanaman padi,
Peternakan, tanam Produksi bahan bakar fosil
|
10 tahunan
|
11
|
Nox
|
Pembakaran
bahan bakar fosil dan biomas
|
harian
|
***
|
NO2
|
Pemupukan Nitrogen, Pembabatan
hutan, Pembakaran biomas
|
170 tahunan
|
150
|
SO2
|
Pembakaran
bahan bakar fosil dan emisi bahan bakar
|
Harian– mingguan
|
***
|
CFCs
|
Semprotan
aerosol, Pendingin, busa
|
60-100
tahunan
|
8 – 110
|
Sumber: Killeen. 1996 Ikhtisar
Gas-gas Rumah Kaca di Atmosfer
Peran dalam
peristiwa Efek Rumah Kaca adalah :
Menurut perhitungan simulasi, efek rumah kaca telah meningkatkan
suhu rata-rata bumi 1-5 °C. Bila kecenderungan peningkatan gas rumah kaca tetap
seperti sekarang akan menyebabkan peningkatan pemanasan global antara 1,5-4,5
°C sekitar tahun 2030. Dengan meningkatnya konsentrasi gas CO2 di
atmosfer, maka akan semakin banyak gelombang panas yang dipantulkan dari
permukaan bumi diserap atmosfer. Hal ini akan mengakibatkan suhu permukaan bumi
menjadi meningkat.
Dunia telah kehilangan hampir 20 persen terumbu karangnya akibat
emisi karbon dioksida. Laporan yang dirilis Global Coral Reef Monitoring
Network ini merupakan upaya memberi tekanan atas peserta konferensi PBB
mengenai iklim agar membuat kemajuan dalam memerangi kenaikan suhu global. Jika
kecenderungan emisi karbon dioksida saat ini terus berlangsung, banyak terumbu
karang mungkin akan hilang dalam waktu 20 sampai 40 tahun mendatang, dan ini
akan memiliki konsekuensi bahaya bagi sebanyak 500 juta orang yang bergantung
atas terumbu karang untuk memperoleh nafkah mereka. Jika tak ada perubahan, kita
akan menyaksikan berlipatnya karbon dioksida di atmosfer dalam waktu kurang
dari 50 tahun.
Karena karbon ini diserap, samudra akan menjadi lebih asam, yang secara serius merusak sangat banyak biota laut dari terumbu karang hingga kumpulan plankton dan dari udang besar hingga rumput laut. Saat ini, perubahan iklim dipandang sebagai ancaman terbesar bagi terumbu karang. Ancaman utama iklim, seperti naiknya temperatur permukaan air laut dan tingkatan keasaman air laut, bertambah besar oleh ancaman lain termasuk pengkapan ikan secara berlebihan, polusi dan spesies pendatang.
Karena karbon ini diserap, samudra akan menjadi lebih asam, yang secara serius merusak sangat banyak biota laut dari terumbu karang hingga kumpulan plankton dan dari udang besar hingga rumput laut. Saat ini, perubahan iklim dipandang sebagai ancaman terbesar bagi terumbu karang. Ancaman utama iklim, seperti naiknya temperatur permukaan air laut dan tingkatan keasaman air laut, bertambah besar oleh ancaman lain termasuk pengkapan ikan secara berlebihan, polusi dan spesies pendatang.
D. HUBUNGAN
EFEK RUMAH KACA DAN PEMANASAN GLOBAL
Secara alamiah sinar matahari yang masuk ke bumi,
sebagian akan dipantulkan kembali oleh permukaan bumi ke angkasa. Sebagian
sinar matahari yang dipantulkan itu akan diserap oleh gas-gas di atmosfer yang
menyelimuti bumi –disebut gas rumah kaca, sehingga sinar tersebut terperangkap
dalam bumi. Peristiwa ini dikenal dengan efek rumah kaca (ERK) karena
peristiwanya sama dengan rumah kaca, dimana panas yang masuk akan terperangkap
di dalamnya, tidak dapat menembus ke luar kaca, sehingga dapat menghangatkan
seisi rumah kaca tersebut.
Peristiwa
alam ini menyebabkan bumi menjadi hangat dan layak ditempati manusia, karena
jika tidak ada ERK maka suhu permukaan bumi akan 33 derajat Celcius lebih
dingin. Gas Rumah Kaca (GRK) seperti CO2 (Karbon dioksida), CH4(Metan)
dan N2O (Nitrous Oksida), HFCs (Hydrofluorocarbons), PFCs (Perfluorocarbons)
and SF6 (Sulphur hexafluoride) yang berada di atmosfer dihasilkan
dari berbagai kegiatan manusia terutama yang berhubungan dengan pembakaran
bahan bakar fosil (minyak, gas, dan batubara) seperti pada pembangkitan tenaga
listrik, kendaraan bermotor, AC, komputer, memasak. Selain itu GRK juga
dihasilkan dari pembakaran dan penggundulan hutan serta aktivitas pertanian dan
peternakan. GRK yang dihasilkan dari kegiatan tersebut, seperti karbondioksida,
metana, dan nitroksida, menyebabkan meningkatnya konsentrasi GRK di atmosfer.
Berubahnya
komposisi GRK di atmosfer, yaitu meningkatnya konsentrasi GRK secara global
akibat kegiatan manusia menyebabkan sinar matahari yang dipantulkan kembali
oleh permukaan bumi ke angkasa, sebagian besar terperangkap di dalam bumi
akibat terhambat oleh GRK tadi. Meningkatnya jumlah emisi GRK di atmosfer pada
akhirnya menyebabkan meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi, yang kemudian
dikenal dengan Pemanasan Global.
Sinar
matahari yang tidak terserap permukaan bumi akan dipantulkan kembali dari
permukaan bumi ke angkasa. Setelah dipantulkan kembali berubah menjadi
gelombang panjang yang berupa energi panas. Namun sebagian dari energi panas
tersebut tidak dapat menembus kembali atau lolos keluar ke angkasa, karena lapisan
gas-gas atmosfer sudah terganggu komposisinya. Akibatnya energi panas yang
seharusnya lepas keangkasa (stratosfer) menjadi terpancar kembali ke permukaan
bumi (troposfer) atau adanya energi panas tambahan kembali lagi ke bumi dalam
kurun waktu yang cukup lama, sehingga lebih dari dari kondisi normal, inilah
efek rumah kaca berlebihan karena komposisi lapisan gas rumah kaca di atmosfer
terganggu, akibatnya memicu naiknya suhu rata-rata dipermukaan bumi maka
terjadilah pemanasan global.
E. DAMPAK GLOBAL WARMING
v Bagi ekosistem
Pada dasarnya
banyak factor yang menjadi penyebab terjadinya kerusakan ekosistem, misalnya
saja kerusakan ekosistem karang, baik factor yang bersifat alami seperti
pemanasan global, cyclone, dan tsunami ataupun yang bersifat buatan yang
disebabakan oleh aktifitas manusia yang tidak benar, seperti penggunaan
pottasium dan bom ikan dalam menangkap ikan. Namun selain penyebab-penyebab di
atas, perubahan iklim akibat pemanasan global yang terjadi secara signifikan
dalam kurun waktu dasawarsa ini membawa dampak yang sangat berarti terhadap
sumber daya kelautan dan perikanan, termasuk di dalamnya terumbu karang.
Pergeseran ekosistem dapat memberi dampak pada penyebaran penyakit melalui air (Waterborne diseases) maupun penyebaran penyakit melalui vektor (vector-borne diseases). Seperti meningkatnya kejadian demam Berdarah karena munculnya ruang (ekosistem) baru untuk nyamuk ini berkembang biak. Dengan
adamya perubahan iklim ini maka ada beberapa spesies vektor penyakit (eq Aedes
Agipty), Virus, bakteri, plasmodium menjadi lebih resisten terhadap obat
tertentu yang target nya adalah organisme tersebut. Selain itu bisa diprediksi
kan bahwa ada beberapa spesies yang secara alamiah akan terseleksi ataupun
punah dikarenakan perbuhan ekosistem yang ekstreem ini. hal ini juga akan
berdampak perubahan iklim (Climate change)yang bisa berdampak kepada
peningkatan kasus penyakit tertentu seperti ISPA (kemarau panjang / kebakaran
hutan, DBD Kaitan dengan musim hujan tidak menentu)
v Bagi Iklim
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan
perubahan-perubahan yang lain seperti meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang
ekstrim cuaca.
Para ilmuan memperkirakan bahwa
selama pemanasan global, daerah bagian Utaradari belahan Bumi Utara (Northern
Hemisphere) akan memanas lebih dari daerahdaerahlain di Bumi. Akibatnya,
gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan mengecil. Akan lebih sedikit es
yang terapung di perairan Utara tersebut. Daerah daerah yang sebelumnya
mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi.
Pada pegunungan di daerah
subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta akan lebih
cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di beberapa area. Temperatur pada
musim dingin dan malam hari akan cenderung untuk meningkat.Daerah hangat akan
menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang menguap dari lautan. Para
ilmuan belum begitu yakin apakah kelembaban tersebut malah akan meningkatkan
atau menurunkan pemanasan yang lebih jauh lagi. Hal ini disebabkan karena uap
air merupakan gas rumah kaca, sehingga keberadaannya akan meningkatkan efek
insulasi pada atmosfer.
Akan tetapi, uap air yang lebih
banyak juga akanmembentuk awan yang lebih banyak, sehingga akan memantulkan
cahaya mataharikembali ke angkasa luar, di mana hal ini akan menurunkan proses
pemanasan.Kelembaban yang tinggi akan meningkatkan curah hujan, secara rata-rata,
sekitar 1% untuk setiap derajat Fahrenheit pemanasan. (Curah hujan di seluruh
dunia telahmeningkat sebesar 1 persen dalam seratus tahun terakhir ini). Badai
akan menjadi lebihsering. Selain itu, air akan lebih cepat menguap dari tanah.
Akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih kering dari
sebelumnya. Angin akan bertiup lebih kencang danmungkin dengan pola yang
berbeda. Topan badai (hurricane) yang memperolehkekuatannya dari penguapan air,
akan menjadi lebih besar. Berlawanan denganpemanasan yang terjadi, beberapa
periode yang sangat dingin mungkin akan terjadi.Pola cuaca menjadi tidak
terprediksi dan lebih ekstrim.
v Bagi Pertanian
Orang mungkin beranggapan bahwa Bumi yang hangat akan
menghasilkan lebihbanyak makanan dari sebelumnya, tetapi hal ini sebenarnya
tidak sama di beberapatempat. Bagian Selatan Kanada, sebagai contoh, mungkin
akan mendapat keuntungan dari lebih tingginya curah hujan dan lebih lamanya
masa tanam.
Di lain pihak, lahan pertanian tropis semi kering di
beberapa bagian Afrika mungkin tidak dapat tumbuh. Daerah pertanian gurun yang
menggunakan air irigasi dari gunung-gunung yang jauh dapat menderita jika
snowpack (kumpulan salju) musim dingin, yang berfungsi sebagai reservoir alami,
akan mencair sebelum puncak bulanbulan masa tanam.Tanaman pangan dan hutan
dapat mengalami serangan serangga dan penyakit yanglebih hebat.
v Bagi Keanekaragaman Hayati
International Panel on Climate Change (IPCC)
memprediksi jika tidak ada upaya yang dilakukan secara global untuk mengurangi
emisi gas rumah kaca, maka pada tahun 2100 suhu bumi akan meningkat hingga 5,8
derajat C. Dipastikan, sebagian besar ekosistem tidak mampu beradaptasi jika
terjadi kenaikan suhu bumi secara global lebih dari dua derajat C dari kondisi
yang biasa dialami, maka akan terjadi kepunahan banyak spesies.
Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman di antara mahluk hidup dari semua sumber, termasuk di antaranya daratan, lautan, dan ekosistem akuatik lain serta kompleks-kompleks ekologi yang merupakan bagian dari keanekaragamannya.
Mencakup keanekaragaman di dalam spesies dan ekosistem (UU No 5 Tahun 1994 tentang Pengesahan united nations convention on biological diversity).
Keanekaragaman hayati terdiri atas tanaman dan binatang yang memberi dasar bagi kehidupan. Beberapa di antaranya digunakan langsung oleh manusia untuk makanan, obat-obatan, pakaian, dan perumahan. Yang lain bermanfaat secara tidak langsung, misalnya binatang kecil dan bakteri di lapisan tanah membuat tanah subur.
Berdasarkan laporan IPCC, April 2007, bahwa kerentanan dan adaptasi akibat perubahan iklim telah menyebabkan sekitar 30 persen tumbuhan dan hewan akan meningkat risiko kepunahannya jika kenaikan temperatur global rata-rata di atas 1,5-2,5 derajat C.
Dampak perubahan iklim sudah terjadi, sekarang dan akan makin menjadi parah di masa yang akan datang. Mulai dari kebakaran hutan, pemutihan karang, gagal panen, dan punahnya beberapa spesies.
Tahun 2007 lalu menjadi tonggak peringatan bagi pemerintahan di seluruh dunia untuk membuat strategi baru untuk adaptasi atas dampak besar yang lain seperti badai, kekeringan, banjir dan naiknya permukaan air laut.
Setiap individu harus beradaptasi pada perubahan yang terjadi, sementara habitatnya akan terdegradasi dan yang tidak dapat beradaptasi akan punah.
Spesies yang tinggal di kutub, seperti penguin, anjing laut, dan beruang kutub, juga akan mengalami kepunahan, akibat mencairnya sejumlah gunung es di kutub.
Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman di antara mahluk hidup dari semua sumber, termasuk di antaranya daratan, lautan, dan ekosistem akuatik lain serta kompleks-kompleks ekologi yang merupakan bagian dari keanekaragamannya.
Mencakup keanekaragaman di dalam spesies dan ekosistem (UU No 5 Tahun 1994 tentang Pengesahan united nations convention on biological diversity).
Keanekaragaman hayati terdiri atas tanaman dan binatang yang memberi dasar bagi kehidupan. Beberapa di antaranya digunakan langsung oleh manusia untuk makanan, obat-obatan, pakaian, dan perumahan. Yang lain bermanfaat secara tidak langsung, misalnya binatang kecil dan bakteri di lapisan tanah membuat tanah subur.
Berdasarkan laporan IPCC, April 2007, bahwa kerentanan dan adaptasi akibat perubahan iklim telah menyebabkan sekitar 30 persen tumbuhan dan hewan akan meningkat risiko kepunahannya jika kenaikan temperatur global rata-rata di atas 1,5-2,5 derajat C.
Dampak perubahan iklim sudah terjadi, sekarang dan akan makin menjadi parah di masa yang akan datang. Mulai dari kebakaran hutan, pemutihan karang, gagal panen, dan punahnya beberapa spesies.
Tahun 2007 lalu menjadi tonggak peringatan bagi pemerintahan di seluruh dunia untuk membuat strategi baru untuk adaptasi atas dampak besar yang lain seperti badai, kekeringan, banjir dan naiknya permukaan air laut.
Setiap individu harus beradaptasi pada perubahan yang terjadi, sementara habitatnya akan terdegradasi dan yang tidak dapat beradaptasi akan punah.
Spesies yang tinggal di kutub, seperti penguin, anjing laut, dan beruang kutub, juga akan mengalami kepunahan, akibat mencairnya sejumlah gunung es di kutub.
v Bagi Kesehatan Masyarakat
Kesehatan Manusia.Di dunia yang hangat, para ilmuan
memprediksi bahwa lebih banyak orang yangterkena penyakit atau meninggal karena
stress panas. Wabah penyakit yang biasaditemukan di daerah tropis, seperti
penyakit yang diakibatkan nyamuk dan hewan pembawa penyakit lainnya, akan
semakin meluas karena mereka dapat berpindah kedaerah yang sebelumnya terlalu
dingin bagi mereka. Saat ini, 45 persen penduduk duniatinggal di daerah di mana
mereka dapat tergigit oleh nyamuk pembawa parasit malaria;persentase itu akan
meningkat menjadi 60 persen jika temperature meningkat.
Penyakit-penyakit tropis lainnya juga dapat menyebar
seperti malaria, seperti demam dengue, demam kuning, dan encephalitis.
Para ilmuan juga memprediksimeningkatnya insiden alergi
dan penyakit pernafasan karena udara yang lebih hangatakan memperbanyak
polutan, spora mold dan serbuk sari. Penderita kanker kulit jugameningkat.
Gelombang panas yang terus menerus dapat menyebabkan penyakit dankematian. Banjir
dan kekeringan meningkatkan kelaparan dan kekurang gizi. Gejalayang sangat
jelas terlihat dari pemanasan global adalah berubahnya iklim. Contohnya,hujan
deras masih sering datang meski sudah memasuki bulan yang seharusnya
sudahterhitung musim kemarau.
F.
TINDAKAN STRATEGIS UNTUK MENGANTISISPASI LAJU PEMANASAN GLOBAL.
Masalah global ini tidak akan dapat
diselesaikan jika hanya terus berharap pada pemerintah. Masyarakat harus saling
bahu-membahu untuk mengurangi sekaligus memperlambat terjadinya global warming.
Ada banyak cara yang dapat kita lakukan untuk mengurangi dampak dari global
warming/pemanasan global. Postingan ini akan membahas sedikit saja mengenai
hal-hal apa yang dapat kita lakukan untuk meminimalisir terjadinya pemanasan
global.
1. Hematlah Pemakaian Listrik
Beberapa hal
yang dapat kita lakukan untuk menghemat pemakaian listrik seperti: mematikan
lampu dan listrik ketika sedang tidak digunakan, menggunakan lampu hemat
energi, matikan pemanas nasi selama beberapa jam untuk mengurangi penggunaan
listrik, jangan sering memasukkan makanan panas langsung ke dalam kulkas, serta
jangan sering-sering membuka pintu kulkas terlalu lama.
2. Hematlah Pemakaian
Air
Cara ini dapat dimulai dengan langkah
sederhana seperti mematikan keran saat sudah tidak dipakai.
3. Reuse (Menggunakan Kembali)
Misalnya,
menggunakan kembali kantong plastik untuk membawa belanjaan, membawa tas kertas
sendiri dari rumah saat berbelanja, belilah produk-produk yang bisa didisi
ulang, gunakan koran atau kertas bekas untuk membungkus barang, dll.
4. Reduce (Mengurangi/Menghemat)
Misalnya,
belilah barang-barang mebel atau peralatan dapur yang benar-benar dibutuhkan,
kurangi makanan cepat saji, kurangi penggunaan pestisida, hindari membeli
produk dari hewan/tumbuhan langka, kurangi produksi limbah rumah tangga, dll.
5. Recycle (Mendaur Ulang)
Mulailah gunakan
pakaian yang cukup ramah bagi lingkungan, gunakan botol-botol bekas untuk
keperluan lain, misal jadi vas bunga, kreasikan barang bekas menjadi barang
yang memiliki nilai jual, pisahkan sampah organik dan anorganik, buatlah pupuk
kompos dari limbah dapur dan daun/ranting pohon yang berterbaran disekitar
rumah, dll.
6. Usahakan lakukan
penghijauan/reboisasi
Salah satu cara
termudah adalah dengan menanam pohon pelindung disekitar rumah atau membuat
taman disekitar rumah agar rumah jadi tampak hijau.
7. Jangan sering-sering naik
kendaraan pribadi
Jika
memungkinkan untuk naik angkutan umum, lebih baik anda mulai terbiasa untuk
melakukannya. Selain menghemat bahan bakar, anda juga dapat mengurangi jumlah
polusi udara yang dihasilkan dari kendaraan bermotor yang telah menyebabkan
semakin seringnya terjadi hujan asam yang merusak lingkungan.
Masih banyak cara lain yang dapat
anda, saya dan kita semua lakukan untuk mencegah dan mengurangi dampak global
warming dan pemanasan gobal yang terus mengancam kehidupan makhluk hidup di
dunia ini. Setiap hal kecil yang kita lakukan untuk mengatasi pemanasan global
tentunya akan semakin membuat hidup dan kehidupan anak cucu kita di masa
mendatang akan lebih baik dan tidak terpuruk karena ulah yang kita lakukan di
masa lampau. Mari kita atasi global warming bersama-sama!.
G. KEBERADAAN OZON DI ATMOSFER
Ozon adalah gas yang secara alami terdapat di dalam atmosfer.
Masing-masing molekul ozon terdiri dari tiga buah atom oksigen dan dinyatakan
sebagai O3. Ozon bisa dijumpai di dua wilayah atmosfer. Sekitar 10% ozon berada
di lapisan troposfer, yaitu wilayah atmosfer yang paling dekat dengan permukaan
Bumi (dari permukaan Bumi hingga ketinggian 10-16 kilometer). Sekitar 90%
persen ozon berada di lapisan stratosfer, yaitu wilayah atmosfer yang terletak
mulai dari puncak troposfer hingga ketinggian sekitar 50 kilometer. Keberadaan
ozon di stratosfer sering kali disebut lapisan ozon. Pada
suhu dan tekanan biasa ozon berbentuk gas biru. Ozon membentuk cairan
biru tua pada suhu bawah -112 C, dan cairan biru tua gelap pada suhu di bawah
-193 C. Ozon ditemukan oleh Christian Friedrich Schonbein pada tahun
1840. Ozon diketahui bisa menyerap radiasi UV-B. Ozon terbentuk secara
alami di lapisan ozon. Lapisan ozon terkikis oleh klorofluorokarbon
(CFC). Secara
alami, ozon terbentuk melalui reaksi cahaya ultra-lembayung dengan atmosfer
bumi dan membentuk lapisan ozon pada ketinggian 50 kilometer. Lapisan ozon ini ada di antara lapisan
Stratosfer dan Mesosfer dan melindungi bumi dari sinar ultra-violet.
Namun jika ozon dihasilkan di permukaan bumi seperti melalui asap kendaraan,
ozon bisa membahayakan kesehatan. Jika lapisan ozon tidak ada, banyak kehidupan
di bumi akan punah termasuk manusia. Oleh itu banyak orang merasa khawatir
apabila terdapat laporan adanya lubang pada lapisan ozon di kutub utara dan
kutub selatan.
H.
FUNGSI DAN PERANAN LAPISAN OZON
Molekul-molekul ozon baik yang terletak di atmosfer atas
(startosfer) maupun di atmosfer bawah (troposfer) secara kimiawi sama,
masing-masing terdiri dari tiga buah atom oksigen. Akan tetapi keduanya
memiliki peran yang berbeda dan pengaruhnya terhadap manusia dan makhluk hidup
lainnya juga sangat berbeda. Ozon stratosfer (good ozone)memiliki peran yang
sangat penting karena dapat menyerap sebagian besar radiasi matahari (UV-B)
yang sangat berbahaya. Fungsi ozon di atmosfir ini adalah sebagai pelindung bumi
dan makhluk hidup di dalamnya dari radiasi sinar UV yang dapat mengakibatkan
kerusakan pada tumbuhan, cat, plastik dan terutama kesehatan manusia.
Selain fungsinya sebagai pelindung bumi ozon juga berfungsi dalam
dunia kedokteran dan kecantikan karena sifatnya yang germisidal, bakterisidal
dan juga fungisidal. Selain itu ozon biasanya digunakan untuk mensterilkan air
isi ulang, serta dapat juga digunakan untuk menghilangkan warna dan bau yang
tidak enak pada air. Sehingga bisa dikatakan manfaat ozon dalam industri air
minum adalah sebagai pembunuh kuman, bakteri dan virus dalam air serta dapat
mengawetkan rasa air sehingga terjaga kualitasnya jika disimpan dalam waktu
yang cukup lama.
I.
JENIS DAN SUMBER PERUSAK OZON
Jenis-Jenis Dan Sumber
Zat Perusak Ozon
Jenis BPO (Bahan Perusak Ozon)
|
Nama Bahan Kimia
|
CFC (freon)
|
CFC dan isomernya
|
Halon
|
Halon-1211, Halon-1301,
Halon-2402
|
Carbon tetraklorida
|
CCl4
|
Methyl chioroform
|
C2H3Cl2
(1,1,1-trichloroethane)
|
HCFC (freon)
|
HCFC dan isomernya
|
Hidrobromofluorocarbon
|
HBFC-22B1 dan isomernya
|
Bromochloromethane
|
CH2BrCl
|
Methyl bromida
|
CH3Br
|
Bahan kimia perusak ozon digunakan
secara intensif oleh manusia pada berbagai kegiatan rumah tangga dan industri.
Berbagai jenis freon (CFC dan HCFC) digunakan sebagai bahan pengembang dalam
proses pembuatan busa dan panel insulasi, bahan pendingin dalam berbagai
berbagai peralatan refrigerasi, serta bahan pendorong (propelan) dalam tabung
spray. Selain itu beberapa jenis freon digunakan juga sebagai bahan pelarut dan
pembersih, sebagaimana halnya dengan carbon tetrachloride dan methyl
chloroform. Halon merupakan bahan kimia yang efektif untuk memadamkan api
sehingga digunakan sebagai bahan pemadam kebakaran. Methyl Bromida digunakan
sebagai pestisida digunakan untuk membasmi hama dalam tanah yang dapat
mengganggu produktifitas hasil pertanian. Disamping itu Methyl Bromida juga
digunakan sebagai bahan fumigasi di tempat penyimpanan (pergudangan), pra
pengapalan hasil pertanian dan karantina pertanian. Sampai saat ini barang yang
diproduksi dengan menggunakan BPO masih banyak dijumpai dipasaran.
J.
DAMPAK PENGGUNAAN BAHAN PERUSAK OZON
Pengaruh penggunaan Bahan Perusak Ozon (BPO) terhadap
lapisan ozon serta dampak bagi kehidupan bumi dan kesehatan manusia
Kerusakan lapisan ozon di stratosfir berawal dari
adanya emisi molekul gas yang mengandung kloro dan brom yang dihasilkan dari
berbagai aktifitas manusia. Karena tidak bereaksi dan tidak larut dalam air,
molekul gas tersebut terakumulasi di bagian bawah atmosfir. Pada lapisan
stratosfir, radiasi matahari memecah molekul gas tersebut sehingga dihasilkan
radikal Kloro dan Brom. Melalu reaksi berantai, radikal Kloro dan Brom akan
memecah ikatan molekul gas-gas lain di atmosfir, termasuk molekul ozon. Reaksi
yang terjadi mengakibatkan molekul ozon terpecah menjadi oksigen dan radikal
oksigen. Karena reaksi tersebut berlangsung secara berantai maka konsentrasi
ozon di stratosfir akan terus berkurang, sehingga pada kondisi yang paling
kritis akan membentuk lubang ozon.
Laksmi Duarsa pakar kesehatan mengungkapkan
dampak penipisan ozon akibat peri laku manusia yang mengakibatkan berbagai
dampak kesehatan bagi manusia. WHO pada tahun 2007 sendiri mengumumkan
90% kanker kulit karena sinar matahari. Berkurangnya molekul ozon di
stratosfer mengakibatkan lapisan zon menjadi semakin tipis sehingga fungsi
penyerapan radiasi UV-B menjadi berkurang. Sebagai akibatnya, intensitas
radiasi UV-B semakin meningkat. Berdasarkan kajian ilmiah diketahui bahwa
setiap 10 persen penipisan lapisan ozon akan terjadi kenaikan radiasi UV-B
sebesar 20 persen. Paparan radiasi UV-B yang berlebih dapat menimbulkan dampak
negatif.
Pada manusia, radiasn UV-B berlebih
dapat menimbulkan penyakit kangker kulit, katarak mata, serta mengurangi daya
tahan tubuh terhadap penyakit infeksi. Selain itu juga dapat memicu reaksi
kimiawi di atmosfer bagian bawah, yang mengakibatkan penambahan jumlah reaksi
fotokimia yang menghasilkan asap beracun, hujan asam, serta peningkatan
gangguan saluran pernafasan.
Pada tumbuhan, radiasi UV-B dapat
menghambat pertumbuhan berbagai tanaman, bahkan beberapa menjadi kerdil.
Sebagai akibatnya hasil panen menurun dan tidak jarang gagal panen.
Di perairan laut, intensitas
radiasi UV-B yang tinggi dapat memusnahkan organisme kecil yang hidup di
permukaan air. Phytoplanton yang menjadi sumber utama rantai makanan organisme
laut dapat musnah, sehingga menimbulkan pengaruh berantai terhadap kehidupan
organisme laut. Radiasi UV-B juga akan menurunkan kemampuan sejumlah organisme
menyerap gas karbon dioksida, yang merupakan salah-satu gas rumah kaca,
sehingga konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer akan meningkat dan menyebabkan
terjadinya pemanasan global.
1.
Upaya Penanggulangan Kerusakan Lapisan Ozon
Lapisan ozon mempunyai peranan
penting dalam menjaga kesesuaian lingkungan bumi untuk kehidupan pada umumnya
dan khususnya manusia. Masalah lubang ozon tersebut dengan cepat menjadi salah
satu dari permasalahan lingkungan global. Selain itu gas pencemar yang merusak
lapisan ozon tidak berasal dari antartika, tetapi berasal dari daerah yang
lain. Jadi permasalahan ersebut merupakan masalah bersama yang menjadi tanggung
jawab bersama pula.
Usaha-usaha untuk menanggulangi rusaknya lapisan ozon dilaksanakan dengan melibatkan berbagai tingkatan yang terkait, yaitu:
Usaha-usaha untuk menanggulangi rusaknya lapisan ozon dilaksanakan dengan melibatkan berbagai tingkatan yang terkait, yaitu:
·
Individu (setiap orang).
·
Industri.
·
Pemerintah.
Usaha-usaha untuk menghambat rusaknya lapisan ozon telah dilakukan oleh beberapa negara. Protokol montreal (hasil konferensi internasional pada tahun 1987) merupakan perjanjian yang menghendaki penurunan emisi CFC. Kebijakan pemerintah tentang kesepakantan protokol montreal ini jelas sekali, karena pemerintah di Indonesia ikut menandatangani kesepakatan tersebut. Dimana terdapat langkah yang nyata yang diambil oleh pemerintah, antara lain:
Usaha-usaha untuk menghambat rusaknya lapisan ozon telah dilakukan oleh beberapa negara. Protokol montreal (hasil konferensi internasional pada tahun 1987) merupakan perjanjian yang menghendaki penurunan emisi CFC. Kebijakan pemerintah tentang kesepakantan protokol montreal ini jelas sekali, karena pemerintah di Indonesia ikut menandatangani kesepakatan tersebut. Dimana terdapat langkah yang nyata yang diambil oleh pemerintah, antara lain:
ü Melarang
produksi dan import peralatan yang mengandung zat yang juga dapat merusak
lapisan ozon (misalnya aerosol untuk industri kosmetik yang mengandung CFC
sebagai gas pendorong terjadinya kerusakan lapisan ozon).
ü Mendemonstrasikan
atau uji coba teknologi baru dengan menggunakan CFC - 11.
ü Mengadakan
diseminsasi pengetahuan dan seminar-seminar untuk industri.
Dalam rangka penghapusan zat
perusak lapisan ozon, upaya yang dapat dilakukan oleh pihak industri antara
lain:
·
Melatih personil agar mampu dan
terampil dalam menggunakan teknologi baru yang ramah lingkungan.
·
Merangsang penggunaan dan
mengembangkan sistem yang sesuai dengan teknologi baru (misalkan gas pendorong
alternatif untuk aerosol).
·
Melakukan tindakan antisipasi
dengan memperhatikan usia pakai penggantian dengan dengan alternatif.
Saat ini semakin banyak produk-produk
yang menggunakan zat perusak lapisan ozon baik yang terkandung dalam barang
tersebut maupun dalam proses produksinya. Usaha-usaha yang dapat dilakukan agar
penggunaan zat perusak lapisan ozon berkurang dan ikut berpartisipasi aktif
dalam penanggulangan rusaknya lapisan ozon ialah:
Ø Memperbaiki
AC, lemari es yang rusak sehingga zat pendingin tidak teremisi ke udara.
Ø Menggunakan
kemasan yang tidak terbuat dari sterofoam, sebaiknya gunakan kertas atau bahan
organik, misalnya menggunakan daun sebagai pembungkus makanan.
Ø Tidak
menggunakan mebel, baik di kantor, di rumah, maupun di sekolah dengan
mengunakan busa. Sebaiknya gunakan bahan organik seperti kapas, sabut kelapa,
ataupun bulu angsa.
Ø Menanam
pepohonan di sekitar tempat tinggal, kantor, maupun sekolah, karena tanaman
dapat menyejukan ruangan tanpa menggunakan AC, juga akan menambah secara alami
unsur oksigen (O2).
Ø Jika
alat pendingin rusak, pilihlah bengkel yang dapat mendaur ulang zat pendingin.
L. TINDAKAN NYATA DAN SEDERHANA UNTUK BUMI
o Hemat energi dan air
o Memisahkan sampah organik dan non
organik
o Stop pemakaian Sachet
o Diet Plastik
o Menabung pohon dan ‘menghidupkan’
pekarangan dengan tanaman
o Saya bergabung di LSM APPel
(Aktivis Perempuan Peduli Lingkungan)