PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BAWANG TERHADAP PERTUMBUHAN BIJI KEDEL

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BAWANG TERHADAP PERTUMBUHAN BIJI KEDELAI



Kelas : XII IPA 2

Kelompok :
1.  Dwi Septika Milan N. A
2.  Karomatul Afidah
3.  Muh. Fatikhun Nada
4.  Ria Septiana Sasmita P
5.  Sokhib Sultoni





BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Pupuk merupakan salah satu factor penting dalam kegiatan budi daya tanaman, yaitu sebagai sumber makanan bagi tanaman untuk tumbuh dan berkembang, mempercepat pertumbuhan dan memperbanyak hasil tanaman. Pupuk yang baik harus mengandung beberapa unsur yang diperlukan tanaman. Beberapa unsur yang diperlukan tanaman antara lain yaitu N, P, K, S, Mg, Ca, Fe, Zn, Mn, Cu, Mo, dan B,serta harus dibantu oleh cahaya, air dan sebagainya.
Walaupun pupuk termasuk factor penting dalam pertumbuhan tanaman, tetapi penggunaanya yang tidak sesuai dengan tempat dan takaranya dapat merusak lingkungan. Pupuk kima biasanya hanya mengandung beberapa bahkan satu unsur hara. Berdasarkan fenomena tersebut sekarang banyak dicari pupuk alternative, yaitu pupuk yang ramah lingkungan dan memenuhi unsur hara yang diperlukan tanaman, seperti alelopati sebagai pencegah pertumbuhan tanaman atau pupuk hijau yang berasal dari daun-daun yang gugur dan membusuk. Lebih lanjut adanya trend “back to nature”, menyebabkan masyarakat lebih tertarik menggunakan sesuatu yang berasal dari alam. Karena sesuatu yang berasal dari alam biasanya ramah lingkungan. Jadi dapat dikatakan bahwa di alam berlaku system dari alam, oleh alam, untuk alam.
Tumbuhan kacang hijau yang masih kecil, belum lama muncul dari biji dan masih hidup dari persediaan makanan yang terdapat di dalam biji,dinamakan kecambah (plantula). Awal perkecambahan kacang hijau  dimulai dengan berakhirnya masa dormansi. Masa dormansi adalah berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan dikarenakan kondisi lingkungan yang tidak sesuai. Berakhirnya masa dormansi ditandai dengan dengan masuknya air ke dalam biji suatu tumbuhan, yang disebut dengan proses imbibisi. Imbibisi terjadi karena penyerapan air akibat potensial air yang rendah pada biji yang kering. Air yang berimbibisi menyebabkan biji mengembang dan memecahkan kulit pembungkusnya dan juga memicu perubahan metabolik pada embrio yang menyebabkan biji tersebut melanjutkan pertumbuhan. Enzim-enzim akan mulai mencerna bahan-bahan yang disimpan pada endosperma atau kotiledon, dan nutrien-nutriennya dipindahkan ke bagian embrio yang sedang tumbuh.
Biji kacang hijau dapat berkecambah karena di dalamnya terdapat embrio atau lembaga tumbuhan. Embrio atau lembaga tumbuhan mempunyai tiga bagian, yaitu akar lembaga/calon akar (radikula), daun lembaga (kotiledon), dan batang lembaga (kaulikulus).
Perkecambahan merupakan proses munculnya tanaman kecil dari dalam biji. Untuk itu perlu diketahui zat apayang dapat mempengaruh cepat atau lambatnya pertumbuhan dan perkembangan kecambah.
Bawang sebagai salah satu tanaman yang terkesan tradisional dapat digunakan sebagai pupuk alternative pengganti pupuk kimia. Konsumsi bawang untuk cita rasa makanan memang tidak asing lagi, tapi bawang putih telah diketahui dapat menyembuhkan berbagi macam penyakit seperti TBC, influenza, anti kolesterol, menurunkan tekanan darah tinggi, mengobati luka bakar, rematik, dan sebagianya.
Diantar penggunaan bawang putih yang semakin banyak itu, belum ada yang menggunakan bawang sebagai alternative pupuk. Padahal bawang mengandung zat-zat yang membantu pertumbuhan tanaman. Zat itu antar lain allici yang dapat mempercepat pertumbuhan, saltivine yang dapt mempercepat pertumbuhan sel dan jaringan, serta selenium yang mampu mencegah kerusakan sel dikarenakan proses penuaaan. Bukan itu saja, bawang juga mengandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman seperti kalsium, vitamin A, B1, dan C. Berdasarkan yang terkandung dalam bawang tersebut dimungkinkan bawang dapat digunakan sebagai pupuk alternative yang ramah lingkungan.

B.     Hipotesis
1.      Pemberian ekstrak bawang dapat memacu pertumbuhan kecambah
2.      Kecambah yang diberi perlakuan ekstrak bawang lebih cepet pertumbuhanya dibandingkan dengan kecamabah tanpa perlakuan

C.     Manfaat Penelitian
1.   Alternative penggunaan ekstrak bawang sebagai pertumbuhan kecambah
2.   Sebagai masukan bagi masyarakat pemanfaatan ekstrak bawang dalam budi daya tanaman bunga mawar dan meningkatkan nilai ekonominya
3.   Dapat dijadikan sebagai media pembelajaran dan meningkatkan ketrampilan

D.    Tujuan Penelitian
1.   Untuk mengetahui pengaruh macam ekstrak bawang pada pertumbuhan kecambah
2.   Menemukan alternative yang dapat menggantikan fungsi pupuk kimia sebagai pemacu pertumbuhan tanaman

E.     Rumusan Masalah
1.   Bagaimana efek pemberian ekstrak bawang terhadap pertumbuhan kecambah ?
2.   Bagaimana perbandingan kecambah yang diekstrak bawang dengan kecambah tanpa alternatif perlakuan 

BAB II
LANDASAN TEORITIS

o   Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan adalah pertumbuhan ukuran (massa,panjang) secara kuantitatif yang dihasilkan dari pertumbuhan jumlah sel & bersifat irreversibel (tidak dapat kembali) karena adanya pembelahan mitosis. Perkembangan adalah proses maju kedewasaan secara kuantitatif terhadap pengembangan tubuh organisme.
Proses pertumbuhan dan perkembangan ditentukan olehinteraksi antara faktor internal (gen dan hormon) dan factor lingkungan, misalnya suhu, oksigen, cahaya, dan kelembapan.Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dimulaidengan perkecambahan biji. Kemudian, kecambah berkembangmenjadi tumbuhan kecil yang sempurna yang kemudian tumbuhmembesar. Setelah mencapai masa tertentu, tumbuhan akanberbunga dan menghasilkan biji.
Pertumbuhan pada tumbuhan terjadi di meristem (titik tumbuh) yang terdapat pada ujng akar dan batang. Meristem akan mengalami pembelahan mitosis. Oleh karena itu, ujung batang dan ujung batang akan bertambah panjang dan besar.
Pertumbuhan disebabkan oleh pertambahan besar dan panjang sel-sel itu sendiri. Pada batang terdapat dua jenis tunas, yaitu tunas yang letaknya di ujung batang yang disebut tunas terminal dan mengandung meristem apikal, serta tunas samping yang nantinya membentuk cabang batang, daun, dan bunga.
Batang tumbuhan selain bertambah panjang juga dapat bertambah besar. Hal ini dikarenakan adanya aktivitas kambium, yang termasuk jaringan meristem yang sel-selnya aktif membelah. Letak kambium di antara jaringan xilem dan floem. Kambium akan terus membentuk jaringan xilem dan floem baru sehingga batang makin lama akan menjadi besar. Aktivitas kambium meninggalkan batas yang jelas pada batang. Batas ini disebut lingkaran tahun.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan   Pada Tumbuhan.


1.      Nutrisi 
2.      Air 
3.      Tingkat kesamaan & basa (PH)
4.      Suhu
5.      Kelembapan udara
6.      Oksigen           
7.      Cahaya



Hormon yang Mempengaruhi Pertumbuhan
a)      Auksin
Jaringan penghasil pada pada tunas apikal, daun muda embrio dalam sel merangsang perpanjangan sel batang & merangsang pertumbuhan sel akar, diffrensiasi, perhubungan, dominasi tunas apikal, pekembangan bakal buah, fototropisme & gravitropisme. Auksin dibentuk oleh ujung batang dan ujung akar. Auksin yang dihasilkan oleh ujung batang akan mendominasi pertumbuhan batang utama, sehingga pertumbuhan cabang relatif sedikit. Keadaan ini dikenal dengan istilah dominansi apikal (apical dominance). Dengan memotong ujung batang, dominansi apikal akan hilang, sehingga pertumbuhan cabang-cabang batang berjalan dengan baik. Auksin dapat terurai bila terkena cahaya. Bila suatu koleoptil dikenai cahaya dari samping, maka bagian koleoptil yang terkena cahaya auksinnya akan terurai sehingga pertumbuhannya lebih lambat daripada bagian koleoptil yang tidak terkena cahaya. Akibatnya koleoptil akan tumbuh membelok ke arah datangnya sinar.
b)      Giberelin
Hormon ini berfungsi mengatur pemanjangan batang (ruas batang), juga pertumbuhan pucuk dan pembentukan buah. Secara umum fungsi giberelin adalah untuk merangsang pertumbuhan meraksasa dan terbentuknya buah tanpa biji (partenokarpi).
c)      Sitokinin
Hormon tumbuhan ini mempengaruhi pertumbuhan, pengaturan pembelahan sel, dan pemanjangan sel. Konsentrasi sitokinin dan auksin yang seimbang merupakan hal yang sangat penting dalam pertumbuhan tanaman. Sitokinin dalam memperpanjang usia jaringan.
d)     Asam Absisat (dormin)
Asam absisat ditemukan pada umbi-umbian dan biji-biji yang dorman, beberapa jenis buah-buahan, daun, dan jaringan tumbuhan lain. Secara fungsi asam absisat adalah mempercepat penuaan daun, merangsang pengguguran daun, dan memperpanjang masa dormansi (menghambat perkecambahan biji).
e)      Gas etilen
Buah yang sudah tua menghasilkan gas etilen yang dianggap sebagai hormon yang dapat mempercepat pemasakan buah yang masih mentah. Gas etilen meningkatkan respirasi sehingga buah yang asalnya keras dan masam, menjadi empuk dan berasa manis.
f)       Kalin
Kalin adalah hormon yang merangsang pembentukan organ tubuh. Berdasarkan organ yang dibentuknya, kalin dibedakan atas:
a)Kaulokalin : merangsang pembentukan batang
b) Rhyzokalin : merangsang pembentukan akar. Sekarang telah diketahui bahwa rhyzokalin identik dengan vitamin B1 (thiamin)
c) Filokalin : merangsang pembentukan daun
d) Antokalin : merangsang pembentukan bunga
g)      Asam traumalin
 Batang atau akar tumbuhan dapat mengalami luka. Tumbuhan memiliki kemampuan untuk memperbaiki bagian yang luka, disebut daya restitusi atau regenerasi. Peristiwa ini terjadi dengan bantuan hormon luka atau kambium luka atau asam traumalin. Lukaluka yang terjadi dapat tertutup kembali dengan membentuk jaringan kalus dan jaringan yang rusak dapat diganti dengan yang baru. Bahkan dari luka pada bagian tertentu dari tubuh tumbuhan dapat tumbuh tunas baru.

o   Kecambah
Kecambah atau taoge adalah tumbuhan (sporofit) muda yang baru saja berkembang dari tahap embrionik di dalam biji.Tahap perkembangannya disebut perkecambahan dan merupakan satu tahap kritis dalam kehidupan tumbuhan.
Kecambah biasanya dibagi menjadi tiga bagian utama: radikula (akar embrio), hipokotil, dan kotiledon (daun lembaga). Dua kelas daritumbuhan berbunga dibedakan dari cacah daun lembaganya: monokotil dan dikotil. Tumbuhan berbiji terbuka lebih bervariasi dalam cacah lembaganya. Kecambah pinus misalnya dapat memiliki hingga delapan daun lembaga. Beberapa jenis tumbuhan berbunga tidak memiliki kotiledon, dan disebut akotiledon.
Kecambah sering digunakan sebagai bahan pangan dan digolongkan sebagai sayur-sayuran. Khazanah boga Asia mengenal taugesebagai bagian dari menu yang cukup umum. Kecambah dikatakan makanan sehat karena kaya akan vitamin E namun dikritik pula karena beberapa kecambah membentuk zat antigizi.
Dalam pembuatan kecambah dibutuhkan biji-bijian atau kacang-kacangan yang sehat, tidak busuk, dan bersih dari pestisida serta lingkungan yang optimal berupa ruang gelap, lembap, dan kadar air yang cukup untuk perkecambahan biji tersebut. Pertama-tama disiapkan wadah berlubang dengan dasar yang datar. Kemudian di bagian dasarnya dilapisi dengan kapas atau kain basah, kemudian dilketakkan alas berupa kain yang merupakan tempat menyebar benih atau biji. Pada tahap awal produksi, dilakukan pencucian dan perendaman benih selama setengah samapi dengan satu jam dengan air kemudian benih yang telah disiapkan akan disebar di alas kain yang telah disiapkan sebelumnya. Setiap 2-3 kali dalam sehari dilakukan penyiraman dengan air bersih. Setelah 3-5 hari, kecambah sudah dapat dipanen. Proses pembuatan kecambah ini dapat dilakukan sepanjang tahun, dengan penyinaran yang cukup, dan dapat dilakukan pada musim apapun.
Kecambah merupakan pangan yang rendah kadar lemak, kaya vitamin C, serta memiliki folat dan protein yang dapat memperkecil risiko timbulnyapenyakit kardiovaskular. Dalam kecambah, terkandung fitoestrogen yang dapat berfungsi seperti estrogen bagi wanita. Estrogen tersebut dapat meningkatkan kepadatan dan susunan tulang, serta mencegah kerapuhan tulang (osteoporosis) khususnya bagi wanita yang berada pada masa menopause. Konsumsi kecambah juga dapat membantu wanita terhindar dari kanker payudara, gangguan menjelang mensturasi, keluhan semburat panas pada pra-menopause, dan gangguan akibat menopause. Tidak hanya itu, kecambah juga memiliki kemampuan mengurangi risiko terkena artritis, memperlancar pencernaan, reproduksi, dan saluran kelenjar (glandular). Pada beberapa jenis kecambah, terkandung senyawa fitokimia dalam jumlah besar dan salah satunya adalah kanavanin. Senyawa ini banyak ditemukan pada kecambah alfalfa dan bermanfaat untuk mencegah kanker darah, kanker usus besar, dan kanker pankreas. Selain kanavanin, senyawa anti-kanker lain yang terkandung di dalam kecambah adalah daidzein dan ''genistein''. Senyawa genistein secara efektif menghambat pasokan gizi (makanan)untuk sel-sel kanker sehingga membunuh sel kanker dalam tubuh. Selain itu, di dalam kecambah juga terkandung saponin yang dapat meningkatkan imunitastubuh dengan menstimulasi interferon dan sel limfosit T.
Perkembangan pada tumbuhan diawali dengan fertilisasi. Pada awal perkembangannya, embrio mendapatkan makanan dari kotiledon. Kotiledon terdapat pada biji tumbuhan tingkat tinggi. Tumbuhan dikotil memiliki dua kotiledon, sedangkan monokotil memiliki satu kotiledon. Pertumbuhan awal tumbuhan dari biji menjadi tanaman baru disebut perkecambahan. Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu epigeal dan hipogeal. Pada perkecambahan epigeal, kotiledon terdapat di permukaan tanah karena terdorong oleh pertumbuhan hipokotil yang memanjang ke atas. Pada perkecambahan hipogeal, kotiledon tetap berada di bawah tanah, sedangkan plumula keluar dari permukaan tanah disebabkan pertumbuhan epikotil yang memanjang ke arah atas.
Struktur yang pertama muncul, yang menyobek selaput biji adalah radikula yang merupakan calon akar primer. Radikula adalah bagian dari hipokotil. Pada bagian ujung sebelah atas terdapat epikotil (calon batang).
o  Bawang putih
Bawang putih telah diketahui bisa menangkal/ menyembuhkan banyak penyakit seperti TBC, influenza, antidiabetes, menurunkan tekanan darah tinggi, mengobati luka bakar, rematik, anti kolesterol, dan lain-lain.
Pada percobaan dengan kelinci, scordinin mampu menekan kadar kolesterol tapi menaikkan produksi sperma. Itu sebabnya, zat tersebut juga mampu merangsang pembentukan hormon pertumbuhan dan perkembangbiakan, di samping berkhasiat untuk mencegah kerusakan sel tubuh yang diakibatkan oleh proses penuaan.
Umbi batang pada bawang putih mengandung kalsium bertindak sebagai pencegah hipertensi, saltivine boleh mempercepat pertumbuhan sel dan jaringan serta merangsang susunan saraf, diallysulfide sebagai obat anti cacingan disamping mengandung sedikit vitamin A, B1 dan C. lebih lanjut diungkapkan bahwa setiap 5 hingga 10 ulas bawang putih setiap hari cukup untuk mendapatkan jumlah allicin yang mencukupi bagi pertumbuhan badan.
Unsur lain dalam bawang putih ialah selenium, yaitu mineral mikro yang bisa mencegah penggumpalan darah, sehingga penyumbatan darah dapat dihindari. Juga berfungsi sebagai antioksidan,sehingga mampu mencegah terjadinya kerusakan sel tubuh dan memperlambat proses penuaan.

o  Cahaya
Cahaya merupakan faktor utama sebagai energi dalam fotosintesis, untuk menghasilkan energi. Kekurangan cahaya akan mengganggu proses fotosintesis & pertumbuhan, meskipun kebutuhan cahaya tergantung pada jenis tumbuhan. Kekuranagan cahaya pada saat pertumbuhan berlangsung akan menimbulkan gejala etiolasi, dimana dimana batang kecambah akan tumbuh lebih cepat namun lemah & daunnya berukuran lebih kecil, tipis, pucat.
Pengaruh cahaya bukan hanya tergantung kepada fotosintesis (kuat penyinaran) saja, namun ada faktor lain yang terdapat pada cahaya, yaitu berkaitan dengan panjang gelombangnya. Penelitian yang dilakukan oleh Hendrick & Berthwick pada tahun 1984, menunjukan cahaya yang berpengaruh terhadap pertumbuhan adalah pada spectrum merah dengan panjang gelombang 660nm.
Percobaan dengan menggunakan spectrum infra merah dengan panjang gelombang 730nm meberikan pengaruh yang berlawanan. Substansi yang merspon spectrum cahaya adalah fitakram suatu protein warna pada tumbuhan yang mengandung susunan atom khusus yang mengabsorpsi cahaya.
Cahaya mutlak diperlukan oleh semua tumbuhan hijau untuk melakukan fotosintesis, tetapi pengaruhnya terhadap pertumbuhan perkecambahan tumbuhan adalah menghambat, karena cahaya dapat menyebabkan terurainya auxin sehingga dapat menghambat pertumbuhan. Hal ini dapat dibuktikan apabila kita meletakkan dua kecambah, yang satu di tempat gelap dan yang lain di tempat terang. Dalam jangka waktu yang sama, kecambah di tempat gelap tumbuh lebih cepat tetapi tidak normal. Pertumbuhan yang amat cepat di dalam gelap ini disebut etiolasi.
Pada tumbuhan terdapat pigmen yang disebut fitokrom, yang berfungsi mengontrol pertumbuhan dan perkembangan kloroplas, sintesis klorofil, pembentukan hormon tumbuhan (misalnya giberelin), dan pengaturan posisi daun terhadap sinar matahari. Selain itu, fitokrom berpengaruh juga terhadap fotoperiodisme, yaitu pengaruh lamanya pengaruh pencahayaan terhadap pertumbuhan dan pembentukan bunga.
Berdasarkan panjang dan intensitas penyinaran, tumbuhan dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu:
a)       Tumbuhan berhari pendek (shortday plant) : Berbunga dan berbuah bila periode penyinaran lebih pendek daripada periode kritis. Contohnya: strawberry, dahlia, aster, dan krisatinum.
b)       Tumbuhan berhari panjang (longday plant) : berbunga dan berbuah bila periode penyinaran lebih panjang daripada periode kritis. Contohnya: bayam selada, gandum, dan kentang.
c)       Tumbuhan netral (dayneutral plant) : Tidak dipengaruhi oleh lamanya periode penyinaran. Contoh: mawar, anyer, dan bunga matahari.





















BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan variable bebas berupa ekstrak bawang. Variable terikat dalam penelitian ini adalah pertambahan tinggi dan pertambahan jumlah daun. Dan penelitian ini dilakukan mulai tanggal 02 Februari 2013 hingga 05 Februari 2013.

Alat dan Bahan


·        Botol bekas air minum kemasan
·        Kacang hijau
·        Air
·        Tanah subur
·        Bawang putih
·        Penggaris
·        Pensi



Proses Penanaman Dengan Media Tanah:
1.      Menyiapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan dalam proses penanaman
2.      Merendam biji kacang hijau dalam air hangat yang sudah dicampur dengan ekstrak bawang selama kurang lebih setengah jam kemudian biji ditiriskan
3.      Memasukkan tanah gembur kedalam botol bekas air minum kemasan
4.      Selanjutnya memasukkan biji kacang hijau yang sudah direndam kedalam botol bekas air minum kemasan yang sudah di isi dengan tanah, serta menanam juga biji kacang hijau yang tidak direndam dengan ekstrak bawang
5.      Langkah yang terakhir adalah menyirami biji kacang hijau yang sudah ditanam dengan air dan jangan lupa meletakkan di tempat yang cukup menerima pancaran cahaya matahari
6.      Menyirami kecambah secara rutin, dan mencatat pertumbuhanya dalam table                                 




BAB IV
PEMBAHASAN dan ANALISIS DATA

Adapun data selengkapnya dari hasil penngamatan disajikan dalam table di bawah ini

Table 1 : Pertumbuhan kecambah dengan pemberian ekstrak bawang
No
Hari/Tanggal
Pertumbuhan  (cm)
Tanpa Perlakuan
Ekstrak Bawang
1.
Sabtu, 02 Feb 2013
Mulai menanam
Mulai menanam
2.
Minggu, 03 Feb 2013
0,5
0,9
3.
Senin, 04 Feb 2013
1,2
1,7
4.
Selasa, 05 Feb 2013
2,1
2,6

Dari hasil analisa data menunjukan bahwa kecambah yang direndam menggunakan ekstrak bawang putih mengalami proses pertumbuhan yang relative lebih cepat daripada kecambah yang tidak diberi perlakuan sama sekali.
            Berdasarkan hasil percobaan, bawang putih ternyatadapat memicu pertumbuhan tanaman. Mungkin hal ini disebabkan adanya zat saltivine sebagai pemicu pertumbuhan sel jaringan serta merangsang susunan saraf, scordinin yang dapat mencegah kerusakan sel tubuh akibat proses penuaan dan zat allicin yang dapat membantu proses pertumbuhan. Selain itu kecambah yang diberi perlakuan ekstrak bawang memiliki jumlah daun ynag lebih banyak.
            Untuk kecambah yang tidak diberi perlakuan memiliki tinggi yang lebih rendah dan jumlah daun yang lebih sedikit daripada kecambah yang diberi perlakuan ekstrak bawang.

BAB V
PENUTUP

A.     Kesimpulan
1.      Pemberian ekstrak tanaman dapat memacu pertumbuhan kecambah
2.      Ekstrak bawang dapat mempercepat pertambahan tinggi kecambah dan mempercepat penambahan jumlah daun
3.      Kandungan yang terdapat dalam ekstrak bawanng puti dapt mempenngaruhi peningkatan pemroduksian hormone pertumbuhan dan perkembammgan pada tanaman
B.     Saran
1.      Gunakan pupuk alternative yang ramah lingkungan dalam budidaya kecambah atau budidaya tanaman-tanaman lain seperti penggunaan ekstrak bawang putih, agar dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia berbahaya yang dapat merusak lingkungan
2.      Pemanfaatan ekstrak bawang putih sebagi alternative pemacu pertumbuhan tanaman perlu diteliti lebih lanjut dengan menggunakan tanaman yang berbeda

Search This Blog

Powered by Blogger.

Labels

Popular Posts

Like Us