PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BAWANG TERHADAP PERTUMBUHAN BIJI KEDELAI
Kelompok :1. Dwi Septika Milan N. A2. Karomatul Afidah3. Muh. Fatikhun Nada4. Ria Septiana Sasmita P5. Sokhib Sultoni
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pupuk merupakan salah satu factor
penting dalam kegiatan budi daya tanaman, yaitu sebagai sumber makanan bagi
tanaman untuk tumbuh dan berkembang, mempercepat pertumbuhan dan memperbanyak
hasil tanaman. Pupuk yang baik harus mengandung beberapa unsur yang diperlukan
tanaman. Beberapa unsur yang diperlukan tanaman antara lain yaitu N, P, K, S,
Mg, Ca, Fe, Zn, Mn, Cu, Mo, dan B,serta harus dibantu oleh cahaya, air dan
sebagainya.
Walaupun pupuk termasuk factor penting dalam
pertumbuhan tanaman, tetapi penggunaanya yang tidak sesuai dengan tempat dan
takaranya dapat merusak lingkungan. Pupuk kima biasanya hanya mengandung
beberapa bahkan satu unsur hara. Berdasarkan fenomena tersebut sekarang banyak
dicari pupuk alternative, yaitu pupuk yang ramah lingkungan dan memenuhi unsur
hara yang diperlukan tanaman, seperti alelopati sebagai pencegah pertumbuhan
tanaman atau pupuk hijau yang berasal dari daun-daun yang gugur dan membusuk.
Lebih lanjut adanya trend “back to nature”, menyebabkan masyarakat lebih
tertarik menggunakan sesuatu yang berasal dari alam. Karena sesuatu yang
berasal dari alam biasanya ramah lingkungan. Jadi dapat dikatakan bahwa di alam
berlaku system dari alam, oleh alam, untuk alam.
Tumbuhan kacang hijau yang masih kecil, belum lama muncul dari biji dan masih hidup dari
persediaan makanan yang terdapat di dalam biji,dinamakan kecambah (plantula). Awal perkecambahan kacang hijau dimulai
dengan berakhirnya masa dormansi. Masa dormansi adalah berhentinya pertumbuhan
pada tumbuhan dikarenakan kondisi lingkungan yang tidak sesuai. Berakhirnya
masa dormansi ditandai dengan dengan masuknya air ke dalam biji suatu tumbuhan,
yang disebut dengan proses imbibisi.
Imbibisi terjadi karena penyerapan air akibat potensial air yang rendah pada
biji yang kering. Air yang berimbibisi menyebabkan biji mengembang dan
memecahkan kulit pembungkusnya dan juga memicu perubahan metabolik pada embrio
yang menyebabkan biji tersebut melanjutkan pertumbuhan. Enzim-enzim akan mulai
mencerna bahan-bahan yang disimpan pada endosperma atau kotiledon, dan
nutrien-nutriennya dipindahkan ke bagian embrio yang sedang tumbuh.
Biji kacang hijau dapat berkecambah karena di dalamnya terdapat embrio atau lembaga tumbuhan.
Embrio atau lembaga tumbuhan mempunyai tiga bagian, yaitu akar lembaga/calon
akar (radikula), daun lembaga (kotiledon), dan batang lembaga (kaulikulus).
Perkecambahan
merupakan proses munculnya tanaman kecil dari dalam biji. Untuk itu perlu
diketahui zat apayang dapat mempengaruh cepat atau lambatnya pertumbuhan dan
perkembangan kecambah.
Bawang sebagai
salah satu tanaman yang terkesan tradisional dapat digunakan sebagai pupuk
alternative pengganti pupuk kimia. Konsumsi bawang untuk cita rasa makanan
memang tidak asing lagi, tapi bawang putih telah diketahui dapat menyembuhkan
berbagi macam penyakit seperti TBC, influenza, anti kolesterol, menurunkan
tekanan darah tinggi, mengobati luka bakar, rematik, dan sebagianya.
Diantar
penggunaan bawang putih yang semakin banyak itu, belum ada yang menggunakan
bawang sebagai alternative pupuk. Padahal bawang mengandung zat-zat yang
membantu pertumbuhan tanaman. Zat itu antar lain allici yang dapat mempercepat
pertumbuhan, saltivine yang dapt mempercepat pertumbuhan sel dan jaringan,
serta selenium yang mampu mencegah kerusakan sel dikarenakan proses penuaaan.
Bukan itu saja, bawang juga mengandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman
seperti kalsium, vitamin A, B1, dan C. Berdasarkan yang
terkandung dalam bawang tersebut dimungkinkan bawang dapat digunakan sebagai
pupuk alternative yang ramah lingkungan.
B.
Hipotesis
1.
Pemberian ekstrak bawang dapat memacu
pertumbuhan kecambah
2.
Kecambah yang diberi perlakuan ekstrak
bawang lebih cepet pertumbuhanya dibandingkan dengan kecamabah tanpa perlakuan
C.
Manfaat
Penelitian
1.
Alternative penggunaan ekstrak bawang
sebagai pertumbuhan kecambah
2.
Sebagai masukan bagi masyarakat
pemanfaatan ekstrak bawang dalam budi daya tanaman bunga mawar dan meningkatkan
nilai ekonominya
3.
Dapat dijadikan sebagai media
pembelajaran dan meningkatkan ketrampilan
D.
Tujuan
Penelitian
1.
Untuk mengetahui pengaruh macam ekstrak
bawang pada pertumbuhan kecambah
2.
Menemukan alternative yang dapat
menggantikan fungsi pupuk kimia sebagai pemacu pertumbuhan tanaman
E.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana efek pemberian ekstrak bawang
terhadap pertumbuhan kecambah ?
2.
Bagaimana perbandingan kecambah yang
diekstrak bawang dengan kecambah tanpa alternatif perlakuan
BAB
II
LANDASAN
TEORITIS
o Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan adalah
pertumbuhan ukuran (massa,panjang) secara kuantitatif yang dihasilkan dari
pertumbuhan jumlah sel & bersifat irreversibel (tidak dapat kembali) karena
adanya pembelahan mitosis. Perkembangan adalah proses maju kedewasaan secara
kuantitatif terhadap pengembangan tubuh organisme.
Proses pertumbuhan dan perkembangan
ditentukan olehinteraksi antara faktor internal (gen dan hormon) dan factor lingkungan,
misalnya suhu, oksigen, cahaya, dan kelembapan.Pertumbuhan dan perkembangan
pada tumbuhan dimulaidengan perkecambahan biji. Kemudian, kecambah
berkembangmenjadi tumbuhan kecil yang sempurna yang kemudian tumbuhmembesar.
Setelah mencapai masa tertentu, tumbuhan akanberbunga dan menghasilkan biji.
Pertumbuhan pada tumbuhan terjadi di
meristem (titik tumbuh) yang terdapat pada ujng akar dan batang. Meristem akan
mengalami pembelahan mitosis. Oleh karena itu, ujung batang dan ujung batang
akan bertambah panjang dan besar.
Pertumbuhan disebabkan oleh pertambahan
besar dan panjang sel-sel itu sendiri. Pada batang terdapat dua jenis tunas,
yaitu tunas yang letaknya di ujung batang yang disebut tunas terminal dan
mengandung meristem apikal, serta tunas samping yang nantinya membentuk cabang
batang, daun, dan bunga.
Batang tumbuhan selain bertambah
panjang juga dapat bertambah besar. Hal ini dikarenakan adanya aktivitas
kambium, yang termasuk jaringan meristem yang sel-selnya aktif membelah. Letak
kambium di antara jaringan xilem dan floem. Kambium akan terus membentuk
jaringan xilem dan floem baru sehingga batang makin lama akan menjadi besar.
Aktivitas kambium meninggalkan batas yang jelas pada batang. Batas ini disebut
lingkaran tahun.
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Tumbuhan.
1.
Nutrisi
2. Air
3. Tingkat
kesamaan & basa (PH)
4. Suhu
5. Kelembapan
udara
6.
Oksigen
7. Cahaya
Hormon yang
Mempengaruhi Pertumbuhan
a)
Auksin
Jaringan penghasil pada pada tunas apikal, daun muda
embrio dalam sel merangsang perpanjangan sel batang & merangsang
pertumbuhan sel akar, diffrensiasi, perhubungan, dominasi tunas apikal,
pekembangan bakal buah, fototropisme & gravitropisme. Auksin dibentuk oleh
ujung batang dan ujung akar. Auksin yang dihasilkan oleh ujung batang akan
mendominasi pertumbuhan batang utama, sehingga pertumbuhan cabang relatif
sedikit. Keadaan ini dikenal dengan istilah dominansi apikal (apical
dominance). Dengan memotong ujung batang, dominansi apikal akan hilang,
sehingga pertumbuhan cabang-cabang batang berjalan dengan baik. Auksin dapat
terurai bila terkena cahaya. Bila suatu koleoptil dikenai cahaya dari samping,
maka bagian koleoptil yang terkena cahaya auksinnya akan terurai sehingga
pertumbuhannya lebih lambat daripada bagian koleoptil yang tidak terkena
cahaya. Akibatnya koleoptil akan tumbuh membelok ke arah datangnya sinar.
b)
Giberelin
Hormon ini
berfungsi mengatur pemanjangan batang (ruas batang), juga pertumbuhan pucuk dan
pembentukan buah. Secara umum fungsi giberelin adalah untuk merangsang
pertumbuhan meraksasa dan terbentuknya buah tanpa biji (partenokarpi).
c)
Sitokinin
Hormon tumbuhan
ini mempengaruhi pertumbuhan, pengaturan pembelahan sel, dan pemanjangan sel.
Konsentrasi sitokinin dan auksin yang seimbang merupakan hal yang sangat
penting dalam pertumbuhan tanaman. Sitokinin dalam memperpanjang usia jaringan.
d)
Asam Absisat (dormin)
Asam absisat
ditemukan pada umbi-umbian dan biji-biji yang dorman, beberapa jenis
buah-buahan, daun, dan jaringan tumbuhan lain. Secara fungsi asam absisat
adalah mempercepat penuaan daun, merangsang pengguguran daun, dan memperpanjang
masa dormansi (menghambat perkecambahan biji).
e)
Gas etilen
Buah yang sudah tua menghasilkan gas etilen yang dianggap
sebagai hormon yang dapat mempercepat pemasakan buah yang masih mentah. Gas
etilen meningkatkan respirasi sehingga buah yang asalnya keras dan masam,
menjadi empuk dan berasa manis.
f)
Kalin
Kalin adalah
hormon yang merangsang pembentukan organ tubuh. Berdasarkan organ yang
dibentuknya, kalin dibedakan atas:
a)Kaulokalin : merangsang
pembentukan batang
b) Rhyzokalin : merangsang
pembentukan akar. Sekarang telah diketahui bahwa rhyzokalin identik dengan
vitamin B1 (thiamin)
c) Filokalin
: merangsang pembentukan daun
d) Antokalin
: merangsang pembentukan bunga
g)
Asam traumalin
Batang
atau akar tumbuhan dapat mengalami luka. Tumbuhan memiliki kemampuan untuk
memperbaiki bagian yang luka, disebut daya restitusi atau regenerasi. Peristiwa
ini terjadi dengan bantuan hormon luka atau kambium luka atau asam traumalin.
Lukaluka yang terjadi dapat tertutup kembali dengan membentuk jaringan kalus
dan jaringan yang rusak dapat diganti dengan yang baru. Bahkan dari luka pada
bagian tertentu dari tubuh tumbuhan dapat tumbuh tunas baru.
o
Kecambah
Kecambah atau taoge
adalah tumbuhan (sporofit) muda yang baru saja berkembang dari tahap embrionik di dalam biji.Tahap perkembangannya disebut perkecambahan dan
merupakan satu tahap kritis dalam kehidupan tumbuhan.
Kecambah biasanya dibagi menjadi tiga bagian utama: radikula (akar embrio), hipokotil, dan kotiledon (daun lembaga). Dua kelas daritumbuhan berbunga dibedakan
dari cacah daun lembaganya: monokotil dan dikotil. Tumbuhan berbiji terbuka lebih bervariasi dalam cacah
lembaganya. Kecambah pinus misalnya dapat memiliki hingga delapan daun lembaga. Beberapa jenis tumbuhan berbunga tidak memiliki kotiledon, dan
disebut akotiledon.
Kecambah sering digunakan sebagai
bahan pangan dan digolongkan sebagai sayur-sayuran. Khazanah
boga Asia mengenal taugesebagai bagian dari menu yang cukup umum. Kecambah dikatakan makanan sehat
karena kaya akan vitamin E namun dikritik pula karena beberapa kecambah membentuk zat
antigizi.
Dalam pembuatan kecambah dibutuhkan
biji-bijian atau kacang-kacangan yang sehat, tidak busuk, dan bersih dari pestisida serta lingkungan yang optimal berupa ruang gelap, lembap, dan kadar
air yang cukup untuk perkecambahan biji tersebut. Pertama-tama disiapkan wadah
berlubang dengan dasar yang datar. Kemudian di bagian dasarnya dilapisi dengan
kapas atau kain basah, kemudian dilketakkan alas berupa kain yang merupakan tempat
menyebar benih atau biji. Pada tahap awal produksi, dilakukan pencucian dan
perendaman benih selama setengah samapi dengan satu jam dengan air kemudian benih yang telah disiapkan akan disebar di alas
kain yang telah disiapkan sebelumnya. Setiap 2-3 kali dalam sehari dilakukan
penyiraman dengan air bersih. Setelah 3-5 hari, kecambah sudah dapat dipanen.
Proses pembuatan kecambah ini dapat dilakukan sepanjang tahun, dengan
penyinaran yang cukup, dan dapat dilakukan pada musim
apapun.
Kecambah merupakan pangan yang
rendah kadar lemak, kaya vitamin C, serta memiliki folat dan protein yang dapat memperkecil risiko timbulnyapenyakit kardiovaskular. Dalam kecambah, terkandung fitoestrogen yang dapat berfungsi seperti
estrogen bagi wanita. Estrogen tersebut dapat meningkatkan kepadatan dan susunan tulang, serta
mencegah kerapuhan tulang (osteoporosis) khususnya bagi
wanita yang berada pada masa menopause. Konsumsi kecambah juga dapat membantu
wanita terhindar dari kanker payudara, gangguan menjelang mensturasi, keluhan
semburat panas pada pra-menopause, dan gangguan akibat menopause. Tidak hanya itu, kecambah juga memiliki kemampuan mengurangi risiko
terkena artritis, memperlancar pencernaan, reproduksi, dan saluran kelenjar (glandular). Pada beberapa jenis kecambah,
terkandung senyawa fitokimia dalam jumlah besar dan salah satunya adalah
kanavanin. Senyawa ini banyak ditemukan pada kecambah alfalfa dan bermanfaat untuk
mencegah kanker darah, kanker usus besar, dan kanker pankreas. Selain
kanavanin, senyawa anti-kanker lain yang terkandung di dalam kecambah
adalah daidzein dan ''genistein''. Senyawa genistein secara efektif menghambat pasokan gizi (makanan)untuk
sel-sel kanker sehingga membunuh sel kanker dalam tubuh. Selain itu, di dalam
kecambah juga terkandung saponin yang dapat meningkatkan imunitastubuh dengan menstimulasi interferon dan sel limfosit T.
Perkembangan pada tumbuhan diawali
dengan fertilisasi. Pada awal perkembangannya, embrio mendapatkan makanan dari
kotiledon. Kotiledon terdapat pada biji tumbuhan tingkat tinggi. Tumbuhan
dikotil memiliki dua kotiledon, sedangkan monokotil memiliki satu kotiledon.
Pertumbuhan awal tumbuhan dari biji menjadi tanaman baru disebut perkecambahan.
Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dapat dibedakan menjadi dua
macam, yaitu epigeal dan hipogeal. Pada perkecambahan epigeal, kotiledon
terdapat di permukaan tanah karena terdorong oleh pertumbuhan hipokotil yang
memanjang ke atas. Pada perkecambahan hipogeal, kotiledon tetap berada di bawah
tanah, sedangkan plumula keluar dari permukaan tanah disebabkan pertumbuhan
epikotil yang memanjang ke arah atas.
Struktur yang
pertama muncul, yang menyobek selaput biji adalah radikula yang merupakan calon akar primer. Radikula adalah bagian
dari hipokotil. Pada bagian ujung sebelah atas terdapat epikotil (calon
batang).
o Bawang putih
Bawang putih telah diketahui bisa menangkal/ menyembuhkan banyak penyakit
seperti TBC, influenza, antidiabetes, menurunkan tekanan darah tinggi,
mengobati luka bakar, rematik, anti kolesterol, dan lain-lain.
Pada percobaan dengan kelinci, scordinin mampu menekan kadar kolesterol
tapi menaikkan produksi sperma. Itu sebabnya, zat tersebut juga mampu
merangsang pembentukan hormon pertumbuhan dan perkembangbiakan, di samping
berkhasiat untuk mencegah kerusakan sel tubuh yang diakibatkan oleh proses
penuaan.
Umbi batang pada bawang putih mengandung kalsium bertindak sebagai
pencegah hipertensi, saltivine boleh mempercepat pertumbuhan sel dan jaringan
serta merangsang susunan saraf, diallysulfide sebagai obat anti cacingan
disamping mengandung sedikit vitamin A, B1 dan C. lebih lanjut diungkapkan
bahwa setiap 5 hingga 10 ulas bawang putih setiap hari cukup untuk mendapatkan
jumlah allicin yang mencukupi bagi pertumbuhan badan.
Unsur lain
dalam bawang putih ialah selenium, yaitu mineral mikro yang bisa mencegah
penggumpalan darah, sehingga penyumbatan darah dapat dihindari. Juga berfungsi
sebagai antioksidan,sehingga mampu mencegah terjadinya kerusakan sel tubuh dan
memperlambat proses penuaan.
o Cahaya
Cahaya merupakan
faktor utama sebagai energi dalam fotosintesis, untuk menghasilkan energi.
Kekurangan cahaya akan mengganggu proses fotosintesis & pertumbuhan,
meskipun kebutuhan cahaya tergantung pada jenis tumbuhan. Kekuranagan cahaya
pada saat pertumbuhan berlangsung akan menimbulkan gejala etiolasi, dimana
dimana batang kecambah akan tumbuh lebih cepat namun lemah & daunnya
berukuran lebih kecil, tipis, pucat.
Pengaruh cahaya
bukan hanya tergantung kepada fotosintesis (kuat penyinaran) saja, namun ada
faktor lain yang terdapat pada cahaya, yaitu berkaitan dengan panjang
gelombangnya. Penelitian yang dilakukan oleh Hendrick & Berthwick pada
tahun 1984, menunjukan cahaya yang berpengaruh terhadap pertumbuhan adalah pada
spectrum merah dengan panjang gelombang 660nm.
Percobaan dengan
menggunakan spectrum infra merah dengan panjang gelombang 730nm meberikan
pengaruh yang berlawanan. Substansi yang merspon spectrum cahaya adalah
fitakram suatu protein warna pada tumbuhan yang mengandung susunan atom khusus
yang mengabsorpsi cahaya.
Cahaya mutlak
diperlukan oleh semua tumbuhan hijau untuk melakukan fotosintesis, tetapi
pengaruhnya terhadap pertumbuhan perkecambahan tumbuhan adalah menghambat,
karena cahaya dapat menyebabkan terurainya auxin sehingga dapat menghambat
pertumbuhan. Hal ini dapat dibuktikan apabila kita meletakkan dua kecambah,
yang satu di tempat gelap dan yang lain di tempat terang. Dalam jangka waktu
yang sama, kecambah di tempat gelap tumbuh lebih cepat tetapi tidak normal.
Pertumbuhan yang amat cepat di dalam gelap ini disebut etiolasi.
Pada tumbuhan terdapat pigmen yang
disebut fitokrom, yang berfungsi mengontrol pertumbuhan dan perkembangan
kloroplas, sintesis klorofil, pembentukan hormon tumbuhan (misalnya giberelin),
dan pengaturan posisi daun terhadap sinar matahari. Selain itu, fitokrom berpengaruh
juga terhadap fotoperiodisme,
yaitu pengaruh lamanya pengaruh pencahayaan terhadap pertumbuhan dan
pembentukan bunga.
Berdasarkan panjang dan intensitas
penyinaran, tumbuhan dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu:
a) Tumbuhan berhari pendek (shortday
plant) : Berbunga dan berbuah bila periode penyinaran lebih pendek daripada
periode kritis. Contohnya: strawberry, dahlia, aster, dan krisatinum.
b) Tumbuhan berhari panjang (longday
plant) : berbunga dan berbuah bila periode penyinaran lebih panjang
daripada periode kritis. Contohnya: bayam selada, gandum, dan kentang.
c) Tumbuhan netral (dayneutral
plant) : Tidak dipengaruhi oleh lamanya periode penyinaran. Contoh: mawar,
anyer, dan bunga matahari.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode
eksperimen dengan variable bebas berupa ekstrak bawang. Variable terikat dalam
penelitian ini adalah pertambahan tinggi dan pertambahan jumlah daun. Dan
penelitian ini dilakukan mulai tanggal 02 Februari 2013 hingga 05 Februari
2013.
Alat
dan Bahan
·
Botol bekas air
minum kemasan
·
Kacang hijau
·
Air
·
Tanah subur
·
Bawang putih
·
Penggaris
·
Pensi
Proses Penanaman Dengan
Media Tanah:
1.
Menyiapkan semua
alat dan bahan yang dibutuhkan dalam proses penanaman
2.
Merendam biji
kacang hijau dalam air hangat yang sudah dicampur dengan ekstrak bawang selama
kurang lebih setengah jam kemudian biji ditiriskan
3.
Memasukkan tanah
gembur kedalam botol bekas air minum kemasan
4.
Selanjutnya memasukkan
biji kacang hijau yang sudah direndam kedalam botol bekas air minum kemasan
yang sudah di isi dengan tanah, serta menanam juga biji kacang hijau yang tidak
direndam dengan ekstrak bawang
5.
Langkah yang
terakhir adalah menyirami biji kacang hijau yang sudah ditanam dengan air dan
jangan lupa meletakkan di tempat yang cukup menerima pancaran cahaya matahari
6.
Menyirami
kecambah secara rutin, dan mencatat pertumbuhanya dalam table
BAB IV
PEMBAHASAN dan ANALISIS DATA
Adapun
data selengkapnya dari hasil penngamatan disajikan dalam table di bawah ini
Table 1 : Pertumbuhan kecambah
dengan pemberian ekstrak bawang
No
|
Hari/Tanggal
|
Pertumbuhan (cm)
|
|
Tanpa
Perlakuan
|
Ekstrak
Bawang
|
||
1.
|
Sabtu, 02 Feb 2013
|
Mulai menanam
|
Mulai menanam
|
2.
|
Minggu, 03 Feb 2013
|
0,5
|
0,9
|
3.
|
Senin, 04 Feb 2013
|
1,2
|
1,7
|
4.
|
Selasa, 05 Feb 2013
|
2,1
|
2,6
|
Dari
hasil analisa data menunjukan bahwa kecambah yang direndam menggunakan ekstrak
bawang putih mengalami proses pertumbuhan yang relative lebih cepat daripada
kecambah yang tidak diberi perlakuan sama sekali.
Berdasarkan hasil percobaan, bawang
putih ternyatadapat memicu pertumbuhan tanaman. Mungkin hal ini disebabkan
adanya zat saltivine sebagai pemicu pertumbuhan sel jaringan serta merangsang
susunan saraf, scordinin yang dapat mencegah kerusakan sel tubuh akibat proses
penuaan dan zat allicin yang dapat membantu proses pertumbuhan. Selain itu
kecambah yang diberi perlakuan ekstrak bawang memiliki jumlah daun ynag lebih
banyak.
Untuk kecambah yang tidak diberi
perlakuan memiliki tinggi yang lebih rendah dan jumlah daun yang lebih sedikit daripada
kecambah yang diberi perlakuan ekstrak bawang.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.
Pemberian
ekstrak tanaman dapat memacu pertumbuhan kecambah
2.
Ekstrak
bawang dapat mempercepat pertambahan tinggi kecambah dan mempercepat penambahan
jumlah daun
3.
Kandungan
yang terdapat dalam ekstrak bawanng puti dapt mempenngaruhi peningkatan
pemroduksian hormone pertumbuhan dan perkembammgan pada tanaman
B. Saran
1.
Gunakan
pupuk alternative yang ramah lingkungan dalam budidaya kecambah atau budidaya
tanaman-tanaman lain seperti penggunaan ekstrak bawang putih, agar dapat
mengurangi penggunaan pupuk kimia berbahaya yang dapat merusak lingkungan
2.
Pemanfaatan
ekstrak bawang putih sebagi alternative pemacu pertumbuhan tanaman perlu
diteliti lebih lanjut dengan menggunakan tanaman yang berbeda