OPININYA FIDA: SEMAKIN BERTAMBAH USIA, TEMAN SEMAKIN BERKURANG


OPININYA FIDA: SEMAKIN BERTAMBAH USIA, TEMAN SEMAKIN BERKURANG

Bagi kita generasi 90-an bisa dipastikan bahwa saat ini sudah memasuki usia 20 tahunan. Bisa dipastikan juga bahwa saat ini situasi dan kondisi yang dialami sangat berbeda dengan pada masa-masa sekolah dulu. Apalagi dalam hal pertemanan.
Mungkin dulu banyak dari kita yang bahkan memiliki geng yang kemanapun dan dimanapun selalu bersama, di kelas duduknya deketan, ke kantin barengan. Tapi sekarang sudah berbeda ceritanya karena semakin bertambahnya usia tanpa disadari lingkar pertemanan dalam hidup kita malah semakin berkurang.
Memasuki usia 20 tahunan saat kita bukan anak sekolahan lagi bisa dipastikan bahwa kebutuhan kita juga semakin banyak. Kita sudah semakin disibukkan dengan rutinitas sehari-hari yang begitu padat. Prioritas dalam kehidupan juga sudah semakin berbeda, begitupun yang dialami oleh temen-teman kita yang juga saat ini beranjak dewasa. Masih banyak yang harus didahulukan dari pada untuk sekedar bertemu dan bersenda gurau bersama kita. Sehingga hal inilah yang membuat intensitas pertemuan kita dengan teman-teman menjadi semakin berkurang.
Saat masih banyak waktu untuk saling bertemu

Jadi jangan heran jika di grup sosial media alumni ada yang mengajak untuk meet up jarang ada yang merespon kehadiranya. Ya memang kesibukanya sudah tidak lagi sama. Hal ini kadang yang menjadi salah satu faktor kenapa grup alumni yang ada di whatsapp misalnya seringkali menjadi sepi.
Namun dengan keadaan sekarang ini justru muncul dalam pikiran kita bahwa kualitas pertemanan lebih penting dibandingkan dengan kuantitasnya. Karena keberhasilan dalam menjalin sebuah pertemanan bukan ditentukan dari jumlahnya. Namun kadarnya ditentukan dari seberapa seringkah kita terhubung di setiap waktu dengan mereka.

Kini semua disibukkan dengan prioritas urusan masing-masing

Salah satu contoh yang saya alami adalah ketika kuliah memasuki semester tujuh, atau saat menempuh skripsi. Pada masa itu teman-teman yang semester sebelumnya selalu kemana-mana dengan kita bertemu setiap hari namun saat semester tujuh semua akan berubah. Yang menjadi orientasi hanyalah skripsi, skripsi dan skripsi. Semua memikirkan dirinya sendiri, bagaimana cara agar cepat seminar dan ujian sidang. Namun memang wajar sih, karena memang menyelesaikan kuliah adalah prioritas utama kita. Sehingga itu meyebabkan intensitas pertemuan dengan kawan-kawan menjadi sangat berkurang. Bahkan kadang ada yang merasa ditinggalkan teman karena lebih memilih mengerjakan skripsi.
So, mulai sekarang kita harus terbiasa dengan hubungan pertemanan yang serba random, karena memang kondisi dari masing-masing kita juga masih random. Mulai melakukan hal-hal yang dulu sering dilakukan bersama dengan teman coba lakukan dengan diri sendiri, jangan sampai bergantung kepada orang lain. Sehingga nantinya kita akan terbiasa dengan segala macam kodisi pertemanan, bagaimana caranya menyikapi teman yang jarang bertemu, menjaga hubungan dengan teman dan sebagainya.

Search This Blog

Powered by Blogger.

Labels

Popular Posts

Like Us