OPININYA FIDA: ANTARA EGO DAN RENCANA PENCIPTA
Seringkali kita mengeluh akan
sesuatu yang kita inginkan tapi belum terwujud. Tidak jarang pula kita menyalahkan
keadaan, menyalahkan orang lain, bahkan yang lebih parah lagi menyalahkan
Tuhan.
Bertanya-tanya dalam hati
“Kok ga dikabulkan ya? Padahal sudah
berusaha semaksimal mungkin”
“Kenapa sih Tuhan ga sayang sama aku ? padahal Cuma ingin ini”
“Kurang apa coba ? usaha udah doa
udah ? kok tidak dikabul-kabulkan”
Hmmmmm, iya sih saya juga sering
mengalami hal seperti itu. Wajar, tapi tidak baik jika diterus-teruskan.
Sebenarnya banyak cara yang bisa kita jadikan opsi ketika menghadapi
source: http://bangka.tribunnews.com/2018/06/16/sempurnakan-ibadah-ramadhan-1439h-ini-tata-cara-dan-waktu-puasa-sunnah-6-hari-di-bulan-syawal?page=2
Pertama, legowo
Ya udah lah kali aja belum rejeki,
kan bisa coba lagi.
Terus,
berhusnudzon kepada Allah
Emmm, pasti Allah punya rencana yang
lebih baik dari rencana saya.
Lalu,
introspeksi
Ohhh, iya mungkin usaha ku kurang
maksimal, ahh atau jangan-jangan doaku kurang
Hal yang paling susah dilakukan oleh
manusia adalah instrospeksi. Menurut saya banyak manusia yang seringkali merasa
paling benar sendiri, merasa segala keinginanya harus dikabulkan, merasa
rencana yang ia susun harus terwujud 100%. Ya tapi mau bagaimana lagi, posisi
kita di dunia ini sebagai hamba yang memiliki kewajiban untuk memohon dan
meminta kepada Sang Pemilik Hidup, Allah SWT. Ranah kita hanya berusaha dan
berdoa atas segala upaya yang kita lakukan, masalah terwujud atau tidak itu
sudah ada yang mengatur, yang selalu memberikan yang terbaik untuk kita.
source: https://www.kompasiana.com/zulianawafila/5a5aa96616835f66f85b4b13/membedakan-antara-kebutuhan-dan-keinginan?page=all
Dan,
meningkatkan usaha
Lebih perbanyak
doa
Allah sudah berjanji dalam Al-quran QS. Ghafir: 60
“Dan Tuhan kamu berfirman:
“Berdoalah kamu kepada-Ku niscaya Aku perkenankan doa permohonan kamu.
Sesungguhnya orang-orang yang sombong takabur daripada beribadat dan berdoa
kepada-Ku, akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina”.
Dari kutipan terjemahan ayat
tersebut, kita seharusnya sudah dapat meyakini jika kita menginginkan sesuatu
dan memohon kepada Allah pasti akan dikabulkan, sebuah keyakinan tanpa
keraguan.
Tuhan selalu memberikan jawaban IYA
atas doa-doa kita:
“Iya,
sekarang”
“Iya, nanti”
“Iya, yang lainya”
Jadi, kita harus
yakin bahwa Allah telah merencanakan segala sesuatu yang terbaik untuk setiap
hambaNya. Tinggal bagaimana kita mensyukuri dan berupaya melakukan yang
terbaik.
Sekian dan terima kasih. J