OPININYA FIDA: JANGAN LIHAT ENAKNYA DOANG


OPININYA FIDA: JANGAN LIHAT ENAKNYA DOANG




Selamat bagi sahabat-sahabatku, semangat pagi!!!
Baiklah, kali ini kita akan membahas sesuatu hal,  yang sebenarnya sepele, namun penting untuk diketahui.
Jadi begini intinya, sebelumnya saya mau menceritakan bahwa, Alhamdulillah atas izin Allah tanggal 6 Juni 2018 kemarin saya telah melaksanakan ujian sidang skripsi. Ya seperti yang kita tahu bahwa itu semua sebagai salah satu proses untuk mendapatkan gelar sarjana.
Dihari-hari selanjutnya setelah saya selesai ujian sidang skripsi, banyak yang bilang gini:
“Enak ya Fida udah selesai”
“Hmmmm enak kamu fid udah sidang”
“Wahhh enak yaa tinggal mikirin lebaran doang tanpa beban”
“Enak yaa da kamu empat tahun udah pas lulus”
Dan masih banyak “enak ya enak ya” yang lain.
Hmmmmm gimana ya menjelaskanya. . . iya sih enak sudah melewati salah satu proses yang bagi kebanyakan calon sarjana (or calon pengangguran :D) itu meneganggkan, karena memang ujian sidang skripsi menentukan kelulusan. Tapi yang perlu kita ketahui disini, jangan LIHAT ENAKNYA DOANG DONGGGG saat melihat orang lain udah ujian sidang, atau bahkan pencapaian apapun itu.
Karena kita tidak pernah tahu seberapa besar perjuangan mereka untuk mencapai itu. Bayangkan saja banyak hal-hal yang dikorbbankan demi mencapai “ujian sidang skripsi”. Saat yang lain asyik menghabiskan berpuluh-puluh episode drama korea mungkin kamu sedang berjuang untuk mengerjakan revisian dosen. Saat yang lain asyik main, jalan-jalan dan hangout, mungkin saja kamu sedang berjuang di perpustakaan mencari teori, referensi dan motivasi. Bisa juga saat yang lain asyik berduaan dengan pacar, gebetan, atau kekasih bayanganya dan disaat itu kamu sedang berusaha susah payah di depan laptop (PC) untuk mengetik curahan buah pikiran tentang skripsi. Siapa tahu saat yang lain tidur pulas dengan segudang mimpinya tapi kamu lebih memilih untuk bangun tengah malam untuk mendirikan solat tahajud, memohon kepada Tuhan untuk diberikan kelancaran untuk mewujudkan mimpi. Bahkan saat yang lain menikmati kebersamaan dengan keluarga tercinta dan alangkah beratnya saat kamu harus mengorbankan itu untuk berjuang di tanah rantau mengerjakan segudang revisi skripsi dari Dosbing.
Dan ? Apakah itu semua enak ? Apakah semua itu mudah ?
Saya rasa tidak,
namun akan terasa lebih mudah saat kita menyandarkan segala beban itu berbagi keresahan kita kepada Allah SWT. Karena hingga saat ini saya meyakini bahwa kesuksesan itu atau segala pencapaian kita dipengaruhi oleh 30% usaha dan sisanya 70% ditentukan oleh doa.
Jadi kembali ke pembahasan awal, bahwa sekali lagi jangan melihat keberhasilan, pencapaian dan kesuksesan orang lain hanya dari endingnya saja. Namun lihat juga perjuanganya, bagaimana susah payahnya untuk sampai pada tahap itu. Dan yang paling penting hargai setiap prosesnya.

            Selain itu yang terpenting adalah, jangan lantas muncul rasa iri dengki syirik dan semacamnya karena pencapaian yang didapatkan oleh orang lain. Tapi lebih kepada jadikan motivasi dan cambuk bahwa “Jika Kamu Bisa Kenapa Saya Tidak”. Atau jadikan sebagai alat introspeksi diri, apa yang kurang dari usaha kita, jangan-jangan ada yang salah dari doa-doa kita atau semua itu masih perlu untuk ditingkatkan lagi. Sehingga akan membangun kita menajdi seseorang yang lebih baik.
Hmmmm, mungkin sekian saja pembahasan kali ini, semoga bermanfaat, oh iyaa . . . mohon maaf bila ada yang kurang berkenan dengan tulisan yang receh ini, dan saran yang membangun boleh dongg untuk sama-sama menjadi lebih baik.

Terimakasih J

Search This Blog

Powered by Blogger.

Labels

Popular Posts

Like Us