OPININYA FIDA: WISATA ANTI MAINSTREAM, AGROWISATA KARANGSONO TUJUANYA


OPININYA FIDA: WISATA ANTI MAINSTREAM, AGROWISATA KARANGSONO TUJUANYA



Berwisata merupakan salah satu alternatif buat seseorang untuk menghilangkan rasa penat atas berbagai kesibukanya sehari-hari. Banyak macam dari jenis wisata yang bisa dipilih untuk sekedar mengisi waktu atau bahkan membuang waktu agar rileks kembali saat rutinitas menyapa. Salah satunya adalah jenis wisata agro atau dikenal dengan agrowisata. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian dari agrowisata adalah wisata yang sasarannya adalah pertanian (perkebunan, kehutanan, dan sebagainya).
Kabupaten Blitar merupakan Salah satu kabupaten di Indonesia yang kini sedang mencanangkan pengembangan Kawasan Stategis Wilayah yakni Kawasan Agropolitan dengan Kecamatan Kanigoro sebagai sentra Kawasan Agropolitan. Penetapan Kecamatan Kanigoro sebagai Kawasan Agropolitan didasarkan pada pokok-pokok persyaratan Kawasan Agropolitan. Salah satu persyaratan Kawasan Agropolitan tersebut adalah adanya potensi lokasi sebagai pusat pertumbuhan. Hal ini dikarenakan Kecamatan Kanigoro berpotensi sebagai penggerak ekonomi di Kawasan Agropolitan Kecamatan Kanigoro. Selain itu, secara spasial Kecamatan Kanigoro memiliki posisi ditengah-tengah wilayah Kabupaten Blitar, sehingga jangkauan dalam akses pelayanan dapat terpenuhi dan mampu melayani kehidupan masyarakat diwilayah sekitarnya.
Salah satu desa di Kecamatan Kanigoro yang saat ini juga tengah berupaya untuk mengelola dan mengembangkan agrowisata adalah Desa Karangsono. Nah, ini bisa menjadi salah satu pilihan tujuan wisata bagi warga Blitar dan sekitarnya. Karena ini sangat recommended, (hanya) dengan membayar 10 ribu saja pengunjung sudah bisa menikmati satu buah jambu merah segar, segelas jus jambu dan juga pastinya akan mendapatkan edukasi mengenai tata cara perawatan tanaman, dari mulai menanam hingga berbuah. Terutama bagi Bapak atau Ibu guru PAUD, TK, SD atau bahkan tingkat diatasnya, agrowisata ini sangat direkomendasikan mengingat salah satu metode pembelajaran adalah dengan terjun ke lapangan secara langsung, sehingga para siswa tidak melulu mendapatkan ilmu di dalam kelas, namun bisa di luar kelas dan bisa bertemu dengan objeknya secara langsung.
Tidak hanya jambu saja, di Desa Karangsono ini juga memiliki kebun belimbing dan juga markisa. Jadi banyak pilihan bagi pengunjung untuk memilih destinasi kebun mana yang ingin dituju. Bagi yang belum mengetahui, agrowisata di Desa Karangsono ini dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Lestari yang bekerjasama dengan masyarakat desa. Jadi bagi teman-teman yang bosan dengan wisata yang wahana-wahanaan, berenang-berenangan, cafe-cafean, mungkin bisa menjadikan agrowisata di Desa Karangsono ini sebagai pilihan tujuan wisata. Karena selain berwisata menikmati kebun buah pengunjung juga akan mendapatkan ilmu yang bermanfaat.
Karena pada dasarnya tujuan pengembangan agrowisata sendiri adalah untuk memperluas pengetahuan, pengalaman rekreasi, dan hubungan usaha dibidang pertanian. Melalui pengembangan agrowisata yang menonjolkan budaya lokal dalam memanfaatkan lahan, kita bisa meningkatkan pendapatan petani sambil melestarikan sumber daya lahan, serta memelihara budaya maupun teknologi lokal yang umumnya masih dengan kondisi lingkungan alaminya.
Selain berwisata di kebun buah, pengunjung juga akan di suguhkan serangkaian proses produksi aneka olahan buah lengkap dengan peralatanya. BUM Desa Karangsono ini memiliki salah satu unit usaha yaitu unit produksi dan perdagangan. Mereka meproduksi buah menjadi berbagai macam aneka olahan buah seperti sirup buah, sari buah dan juga lempok
Berwisata rasanya kurang lengkap jika ketika pulang tidak membawa oleh-oleh atau cinderamata khas dari tempat yang dikunjungi. Tapi tenang saja, BUM Desa Karangsono juga menyediakan showroom yang didalamnya berisi berneka macam produk khas Desa Karangsono. Dari mulai makanan, minuman hingga batik karya masyarakat desa ada disana. Jadi sudah cukup lengkap serangkaian atraksi yang ditawarkan. Untuk kuliner juga jangan khawatir, Desa Karangsono ini juga pernah memecahkan rekor muri makan pecel pada tahun 2016. Jadi bagaimana ? sudah berminat akhir pekan ke agrowisata ?

Search This Blog

Powered by Blogger.

Labels

Popular Posts

Like Us